Pelaksanaan pasar murah di Sleman. Dokumentasi/ istimewa
Sleman: Pasar murah digelar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pasar murah itu diadakan agar berkontrobusi mengendalikan harga bahan pangan yang cenderung naik pada bulan ramadan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, mengatakan seluruh kebutuhan pokok yang dijual memperoleh subsidi sebesar RP2.500 per kilogran atau per liternya. Dengan adanya subsidi itu terdapat selisih harga dibanding belanja di pasar biasa.
"Pasar murah di Sleman ini digelar bergantian di 36 kalurahan pada 6-21 Maret 2025," kata Rusmi di Sleman, Jumat, 7 Maret 2025.
Dia mengatakan masyarakat yang berbelanja diminta menunjukkan sejumlah persyaratan agar tepat sasaran. Salah satu di antaranya KTP atau surat keterangan RT/RW apabila berdomisili di Sleman.
Sejumlah barang yang dijual di pasar murah tersebut, yakni beras kualitas medium dijual dengan harga Rp11 ribu per kilogram, daging sapi Rp120 ribu per kilogram, telur Rp25 ribu per kilogram, serta ayam broiler utuh Rp32 ribu per ekor.
Rusmi mengatakan Pemkab Sleman telah menyediakan stok beras sebanyak 35 ton, minyak goreng 1.800 liter, gula pasir 10 ton, telur ayam 7 ton, dan daging ayam sebanyak 2,9 ton.
"Semoga dengan program ini masyarakat Sleman, khususnya kelas menengah ke bawah bisa terbantu," jelasnya.
Kepala Biro Administrasi, Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Eling Priswanto, mengatakan secara umum stok pangan masih aman meski ada kenaikan harga. Menurut dia, potensi kenaikan masih perlu diwaspadai.
"Pantauan TPID (tim pemantauan inflasi daerah) ini juga sebagai upaya antisipasi agar kenaikan tidak terjadi drastis," ungkapnya.
Eling mengatakan pemerintah kabupaten/kota di DIY terus bekerja memastikan pasokan persediaan kebutuhan bahan pokok tetap terjaga. Menurut dia, apabila ada wilayah yang mengalami kelebihan pasokan barang akan didistribusikan ke wilayah yang stoknya lebih sedikit.
"Intinya di DIY jangan sampai ada yang kekurangan bahan pangan dan harganya pun diharapkan tetap stabil. Kami juga mengimbau masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan agar ketersediaan kebutuhan tetap terjaga, sehingga kestabilan harga terjaga," ucapnya.
Manajer Operasional Bulog Kantor Wilayah DIY Suudi Mut'im mengatakan, beras yang tersedia di gudang Bulog saat ini mencapai 1.500 ton. Harga jualnya mencapai Rp12.000 per kilogram. Selain beras, Bulog DIY juga mendistribusikan minyak goreng merek MinyaKita dengan harga jual Rp14.000 per liter.
"Stok di gudang kami tergolong aman. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dalam hal pendistribusian beras untuk operasi pasar ataupun pasar murah. Tentu kami juga berharap distribusi dari Bulog ini membuat harga tetap stabil," ujarnya.