Keluarga Polisi Korban Penembakan di Lampung Mengadu ke Hotman Paris

Joy Jones • 25 March 2025 21:26

Sembilan hari pascapenembakan tiga polisi saat menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, proses hukum seakan jalan di tempat. Belum adanya penetapan tersangka membuat keluarga korban frustasi hingga harus mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris.

“Jadi ada keanehan, nunggu sembilan hari menetapkan tersangka untuk pelaku yang sudah mengaku, korbannya ada dan sudah sangat viral kenapa harus nunggu sembilan hari,” ucap Hotman saat konferensi pers di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025.

Anak tunggal dari korban Alm AKP Anumerta Lusiyanto, Sabila, tidak dapat menahan tangis saat menyampaikan pengaduannya kepada Hotman. Ia menerangkan bahwa Ayahnya hanya menjalankan perintah saat melakukan penggerebekan itu.

“Bapak saya diperintah pihak polres untuk membubarkan sabung ayam, bapak saya memang paling depan, saat bapak saya keluar, bapak saya langsung ditembak,” ucap Sabila sambil menangis.

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa dirinya sudah satu tahun tidak bertemu dengan sang ayah sebelum akhirnya bertemu dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Ia berharap ayahnya akan mendapat keadilan dan tidak perduli terhadap fitnah kepada ayahnya pasca kejadian tersebut.

“Saya mau keadilan yang seadil-adilnya untuk ayah saya, ayah saya udah meninggal masih difitnah, soal setoran apapun itu, saya tidak peduli apapun itu saya hanya mau keadilan untuk ayah saya,” lanjut Sabila.

Sebagai informasi tiga anggota Polres Way Kanan gugur dalam tugasnya saat menggerebek lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin, 17 Maret 2025. Adapun ketiga korban yakni AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

Ada dua oknum TNI yang diduga menembak tiga polisi itu. Mereka ialah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Bantin kepada Dandim 0427/WK Letkol Inf Aan Fitriadi. 

Keduanya saat ini sudah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Darat di Mako Kodim 0427/WK. Sementara itu, ada pula keterlibatan seorang warga sipil atas nama Zulkarnain, 71, yang juga telah ditangkap.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)