4 September 2024 17:16
Kedekatan Indonesia dengan Vatikan sudah terjalin sejak awal masa kemerdekaan. Kedatangan perdana pemimpin takhta suci Vatikan atau Paus ke Indonesia sudah terjadi pada tahun 1970 oleh Paus Paulus VI.
Peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah bagi Gereja Katolik di seluruh dunia, karena kala itu Paus Paulus VI adalah Paus pertama yang melakukan kunjungan ke negara-negara non Eropa. Tentunya, menjadi spesial karena Indonesia dipilih sebagai salah satu tujuan kunungan Paus ke luar Eropa tersebut.
Kunjungan Paus Paulus VI ke Indonesia berlangsung selama dua hari pada 3-4 Desember 1970 dan merupakan respons undangan dari pemerintah Indonesia untuk Vatikan, yang kala itu mengundang Paus untuk datang ke Tanah Air.
Paus Paulus VI disambut langsung oleh Presiden Soeharto. Selain melakukan pertemuan kenegaraan, Paus juga memimpin Misa Kudus di Stadion Utama Senayan.
Dalam setiap kunjungannya, Paus mengemban adanya misi penggembalaan yang bertujuan untuk mendorong terwujudnya keadilan dan perdamaian, termasuk ketika melakukan kunjungan perdana ke Indonesia.
Kunjungan kedua Paus ke Indonesia terjadi pada 9-14 Oktober 1989. Kedatangan paus disambut oleh Presiden Soeharto. Dalam lawatan yang lebih lama ini, Paus Yohanes Paulus II datang ke Jakarta, Yogyakarta, Dili, Maumere dan Medan.
Saat itu Paus Yohanes Paulus II juga membawa pesan utama, yaitu melakukan rekonsiliasi. Rekonsiliasi tersebut dikatakan oleh Presiden Soeharto pada saat itu, kedatangan Paus Yohanes Paulus II bukan hanya untuk menguatkan iman dari umat katolik, tapi uga menjadi pembinaan bagi seluruh umat beragama di Tanah Air.
Selain bertemu Presiden Soeharto, Paus Yohanes Paulus II juga menggelar Misa Kudus di kawasan Senayan, diikuti oleh 100 ribu umat katolik.
Salah satu fakta sejarah menarik lainnya yang menjadi sorotan soal kedekatan Indonesia dengan Vatikan adalah ketika Presiden Soekarno beberapa kali melakukan kunjungan ke Vatikan. Di setiap kunjungannya, Bung Karno dianugrahi tanda jasa oleh Paus, yakni: