Pelaku Industri Kopi Lakukan Langkah Efisiensi Imbas Melonjaknya Harga Kopi Dunia

26 August 2024 13:24

Kenaikan harga kopi dunia jelas memberatkan para pelaku industri kopi. Selain menyesuaikan harga jual, para pelaku industri kopi juga melakukan berbagai langkah efisiensi.

Harga kopi jenis arabika maupun robusta tercatat naik. Di Bursa Komoditas London, harga kopi robusta bahkan melonjak sekitar 14% periode Maret - Agustus 2024. 

Situasi ini pun disoroti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Lampung, beberapa waktu lalu. Presiden menyadari bahwa laju produksi kopi Indonesia tak sebanding dengan laju peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri maupun untuk ekspor. Presiden pun meminta kepada Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi kopi Indonesia. 

"Harga kopi ini sekarang terus naik meskipun kadang turun, tapi kalau secara tahunan naik terus dan juga volumenya untuk permintaan demand export juga naik terus," kata Jokowi.
 

Baca Juga: Harga Kopi Meroket, Masyarakat Tetap Ngopi

Melonjaknya harga kopi dunia juga terasa oleh salah satu produsen kopi terbesar Indonesia, Kapal Api, yang tentunya harus beradaptasi dengan situasi ini.

"Kopi di seluruh dunia harganya naik, terutama robusta di Indonesia, karena Kapal Api menggunakan 100% biji kopi jadi kita terus menaikkan harga. Kita sudah sudah menaikkan harga cukup banyak dalam 1 tahun terakhir karena kenaikan harga kopi juga sangat signifikan," ujar CMO Kapal Api Group, Christeven Mergonoto.

Tak ingin membebani konsumen dengan kenaikan harga yang tinggi, Kapal Api pun melakukan berbagai strategi untuk mengatasi kenaikan harga kopi dunia dengan tetap berkomitmen menyajikan aroma dan rasa kopi terbaik.

"Kita tidak mau bermain-main dengan kualitas, kita tetap menggunakan 100% biji kopi pilihan. Jadi menjaga kualitas adalah nomor satu. Kedua, kita mulai melakukan efisiensi biaya di pabrik. Dalam strategi marketing, kita juga memilih sekarang mana promosi yang tepat, mana yang kurang tepat, tetap harus kita pilih," ungkap Christeven.

Meski harga melonjak, namun minat konsumen untuk menikmati secangkir kopi tidaklah menurun. Bagi sebagian orang, kopi sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup. Secangkir Kopi memberikan semangat dan mendorong produktivitas dalam menghadapi hari.

Berdasarkan data konsumsi kopi dunia, konsumsi kopi masih mengalami peningkatan. Rata-rata persentase peningkatan konsumsi kopi per tahun di kisaran 2,5%.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)