Kronologi Pemain Sulteng Pukul Wasit hingga KO di Laga PON 2024

Medcom • 16 September 2024 14:55

Publik dan pencinta sepak bola Tanah Air dibuat geram dengan laga perempat final sepak bola PON XXI Aceh-Sumut. Pasalnya pertandingan antara tim tuan rumah Aceh kontra Sulawesi Tengah ini diwarnai dugaan kecurangan hingga kekerasan.

Kronologi Laga Panas

Insiden kekerasan dalam cabor sepak bola PON 2024 terjadi ketika kesebelasan Aceh bentrok dengan Sulawasi Tengah (Sulteng) pada babak perempat final di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu 14 September malam WIB.
 

Baca:
Cegah Kekerasan Berlanjut, PSSI Kirim Wasit Terbaik Liga Indonesia ke PON 2024

Sulteng memulai pertandingan dengan baik dan unggul 1-0 melalui gol Wahyu Alman di menit ke-24. Namun, pada menit ke-38, suasana memanas ketika pelatih Sulteng terlibat perselisihan dengan staf pelatih Aceh. Suporter tuan rumah yang emosi pun melempar botol ke lapangan, memaksa pertandingan dihentikan sementara.

Laga semakin sengit ketika pada menit ke-74, Wahyu Alman, pemain Sulteng, diusir keluar lapangan setelah mengambil bola yang dianggap berbahaya. 
 
Keputusan ini memicu protes dari tim Sulteng yang merasa wasit, Eko Agus Sugiharto, bertindak tidak adil. Kondisi semakin parah saat Moh Akbar, pemain Sulteng lainnya, juga menerima kartu merah pada menit ke-85.

Puncak ketegangan terjadi pada menit ke-97 ketika wasit memberikan penalti kontroversial kepada Aceh. Pemain Aceh diduga melakukan diving, namun wasit tetap memberikan penalti. 
 
Akibat keputusan ini, Rizki Saputra, pemain Sulteng bernomor punggung 15, terpancing emosi dan langsung memukul wasit di bagian kepala hingga KO. Tindakan ini tentu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Wasit sempat mendapat perawatan medis sebelum akhirnya dibawa keluar lapangan dengan ambulans.
 
Baca:
Respons Pemukulan Wasit di PON 2024, Gubernur Sulteng: Kita Punya Harga Diri

Kericuhan dan Walk Out

Setelah pemukulan tersebut, situasi di stadion semakin memanas. Penonton kembali melempari botol, memicu kericuhan. Meskipun sempat terhenti, pertandingan akhirnya dilanjutkan, namun Rizki Saputra menerima kartu merah, menjadi kartu merah ketiga bagi tim Sulteng.
 
Ketika skor masih 1-0 untuk keunggulan Sulteng, Aceh kembali mendapat penalti setelah pemain Sulteng dinyatakan melakukan handball. Akmal Juanda berhasil mengeksekusi penalti, menyamakan skor menjadi 1-1. 
 
Pada akhirnya, pertandingan tidak berlanjut ke babak perpanjangan waktu karena tim Sulteng memilih untuk walk out (WO), membuat Aceh otomatis lolos ke semifinal PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Respons PSSI

PSSI mengecam keras insiden pemukulan di pertandingan sepak bola PON 2024 yang melibatkan kesebelasan Aceh kontra Sulawesi Tengah. Ketum PSSI Erick Thohir menegaskan bakal memberi sanksi terberat karena insiden tersebut dinilainya sangat memalukan.

Erick melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan investigasi mendalam, dimulai dari berbagai keputusan wasit yang dinilai penuh kejanggalan hingga reaksi tidak sportif yang ditunjukkan sang pemain.
 
"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata Erick.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)