Kamis 1 Agustus lalu, wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menggelar simulasi program makan bergizi gratis di Kota Surabaya, Jawa Timur. Gibran turut membagikan secara langsung paket makan bergizi gratis kepada ratusan siswa sekolah dasar.
Gibran Rakabuming Raka melakukan simulasi program makan bergizi gratis di SDN Klampis Ngasem III Kota Surabaya Jawa Timur. Dalam simulasi tersebut Gibran didampingi mantan Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawansa, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Gibran turut membagikan secara langsung paket makan bergizi gratis kepada para siswa. Paket makan bergizi gratis ini berisi nasi, sayur capcai, ayam tepung asam manis, buah dan susu. Selain membagikan paket makanan, Gibran juga membagikan sejumlah buku dan alat tulis.
Sementara itu wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka mengatakan simulasi makan bergizi gratis ini melibatkan banyak UMKM. Gibran bahkan sempat ke lokasi UMKM yang menyuplai makanan.
Ketua
Majelis Ulama Indonesia, Anwar Iskandar memuji program makan bergizi gratis. Ketua MUI menyebut program tersebut merupakan program Tuhan, sehingga tidak perlu dilawan.
“Kata Al Quran makan penting. Cukup sandang, cukup pangan. Jadi kalau ada seorang presiden, seorang wakil presiden punya program beri makan rakyat itu program Allah Subhanahu wa ta'ala. Ya iya kan? mau dilawan?" ungkap Anwar dalam tausiahnya di acara zikir dan doa kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta Kamis malam, 1 Agustus 2024.
Di depan Presiden Joko Widodo dan jajarannya, Anwar mengatakan pemerintah tidak boleh membiarkan ada masyarakatnya yang kelaparan. Selain itu penyediaan sumber makanan yang bergizi untuk masyarakat bisa mendorong kualitas individu. Anwar pun menyebut program makan gratis merupakan program Tuhan sehingga tidak perlu dilawan.
Program makan bergizi gratis mulanya bernama program makan siang gratis. Program ini menjadi salah satu janji dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pilpres yang lalu. Pasangan Prabowo-Gibran berjanji akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp460 triliun.
Sebelum Pemilu 2024, capres Prabowo Subianto memaparkan jumlah masyarakat yang perlu mendapatkan makan siang dan bantuan gizi mencapai 82,9 juta orang. Rencanya program ini akan diberikan untuk anak-anak pra SD atau anak-anak usia dini hingga SMA/SMK.
Pra SD atau anak usia dini sebanyak 30 juta anak, SD sebanyak 24 juta murid, SMP sebanyak 9,8 juta murid. Kemudian untuk SMA dan SMK 10,2 juta murid serta untuk para santri di pesantren total ada 4,3 juta orang dan untuk ibu hamil ada 4,4 juta jiwa.