MER-C Minta Semua Pihak Berupaya Buka Akses ke Jalur Gaza

11 April 2025 18:45

Komite Penyelamatan Darurat Medis, MER-C meminta pemerintah Indonesia dan semua pihak berwenang berupaya agar akses kemanusiaan ke jalur Gaza dapat segera dibuka. MER-C menjelaskan penutupan akses bantuan semakin memperparah situasi dan mengancam terjadinya bencana kelaparan terburuk dalam sejarah Gaza.

"Kami menyerukan agar situasi ini harus dihentikan, blokade harus dibuka dan serangan sudah harus disetop supaya masyarakat yang ada di Jalur Gaza bisa memperoleh hak-hak dasarnya sebagai manusia," kata Ketua Presidium MER-C, Hadiki Habib, dikutip dari tayangan Prioritas Indonesia, Metro TV, Jumat, 11 April 2025.  

Sejak 18 Maret, MER-C telah mengirimkan delapan tim medis ke Jalur Gaza. Saat ini, enam relawan MER-C masih berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara.

"Apa yang terjadi sekarang di Jalur Gaza sudah merupakan sebuah kejahatan kemanusiaan. Ditambah lagi informasi terakhir yang kita sama-sama tahu adanya serangan pembunuhan dan teror kepada tenaga kesehatan, baik yang berasal dari warga negara Palestina di Gaza maupun warga negara asing yang bertugas secara formal di Jalur Gaza," ungkap Hadiki. 
 

Baca juga: Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 10 Orang, Termasuk 7 Anak-anak

Sebelumnya, lebih dari 50 ribu warga Palestina di Gaza tewas dan ratusan ribu orang luka-luka akibat gempuran Israel yang bertubi-tubi dan tidak berperikemanusiaan. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut dalam 24 jam terakhir operasi militer Israel menewaskan 40 orang dan melukai 146 lainnya di Gaza.

Surat kabar harian berbahasa Arab Palestina, Al-Quds melaporkan militer Israel telah mengebom sebuah bangunan tempat tinggal di bagian timur kota Gaza pada Kamis, 10 April 2025. Peristiwa itu menewaskan enam orang serta melukai beberapa lainnya. 

Selain itu, kelangkaan obat-obatan dan perlengkapan medis di Gaza menimbulkan risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya. Persediaan obat-obatan darurat dan perlengkapan medis di ruang operasi unit perawatan intensif dan departemen gawat darurat telah habis.

Sekitar 80 ribu pasien diabetes dan 110 ribu pasien hipertensi tidak dapat memperoleh obat-obatan di pusat perawatan kesehatan primer. Sebab, Zionis Israel menutup semua jalur penyeberangan ke Gaza untuk kemanusiaan dan komersial sejak 2 Maret 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)