Jakarta: Pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia, Bill Gates, kembali mengunjungi Indonesia hari ini, Selasa, 7 Mei 2025. Dalam kunjungannya kali ini, Bill Gates menyerahkan dana hibah senilai USD159 juta kepada Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto menyambut langsung kedatangan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta. Prabowo melihat kerja sama ini menjadi langkah besar untuk memperkuat pembangunan nasional di berbagai sektor strategis.
Kunjungan Bill Gates ke Indonesia bukanlah yang pertama. Sejak 2008, Bill Gates tercatat telah tiga kali datang ke Tanah Air dan secara konsisten menyalurkan dana hibah triliunan rupiah melalui Gates Foundation.
Pada 2008, Bill Gates diundang oleh Presiden keenam
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi pembicara dalam forum Presidential Lecture. Enam tahun kemudian, Gates kembali ke Indonesia melalui kemitraan dengan Tahir Foundation, mengajak pengusaha lokal untuk mendukung upaya global memerangi penyakit.
Sejak 2009, Gates Foundation telah mengucurkan dana senilai USD159 juta untuk program kesehatan di Indonesia. Termasuk pengembangan vaksin polio. Pada 2018, istrinya, Melinda Gates, juga sempat bertemu Presiden ketujuh
Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas pembangunan sumber daya manusia.
Alokasi Dana Hibah
Presiden Prabowo menyebut, dari dana hibah senilai USD159 juta,
akan digunakan untuk mendukung sektor kesehatan sebesar USD119 juta, pertanian sebesar USD5 juta, teknologi USD5 juta, dan bantuan sosial lainnya. Menurut Prabowo, dukungan ini menjadi bagian penting dari kolaborasi strategis Indonesia dengan Gates Foundation.
“Beliau memberi hibah senilai USD159 juta, untuk kesehatan, pertanian, teknologi, hingga bantuan sosial lainnya,” ujar Presiden Prabowo dikutip dari Newsline Metro TV pada Rabu, 7 Mei 2025.
Sementara itu, Bill Gates menegaskan bahwa yayasannya selama ini berfokus pada isu-isu kesehatan global, seperti malaria, tuberkulosis, dan malnutrisi. Ia mengapresiasi upaya Indonesia yang telah mengadopsi vaksin baru dan bahkan terlibat dalam riset vaksin TBC bersama Gates Foundation.
“Masalah seperti malnutrisi dan TBC membutuhkan riset jangka panjang dan pendanaan besar. Kami menjadikan kesehatan global sebagai prioritas utama,” ujar Gates.
(Tamara Sanny)