Gubernur The Fed Jerome Powell. Foto: Xinhua/Hu Yousong.
Ade Hapsari Lestarini • 8 November 2024 07:34
Washington: Bank Sentral AS Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin di tengah meredanya inflasi dan melemahnya pasar tenaga kerja. Hal ini menandai pemangkasan suku bunga kedua dalam siklus pelonggaran ini.
"Sejak awal tahun, kondisi pasar tenaga kerja secara umum mereda, dan tingkat pengangguran meningkat tetapi tetap rendah. Inflasi telah mencapai kemajuan menuju target Komite sebesar dua persen tetapi tetap agak tinggi," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penentu kebijakan bank sentral, dalam sebuah pernyataan, dilansir Xinhua, Jumat, 8 November 2024.
Untuk mendukung tujuannya, komite memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga dana federal sebesar 0,25 poin persentase menjadi 4,5 persen hingga 4,75 persen.
Keputusan terbaru Fed muncul setelah laporan ketenagakerjaan yang lemah, yang menunjukkan pengusaha AS hanya menambah 12 ribu pekerjaan pada Oktober, di tengah pasar tenaga kerja yang mendingin. Perlambatan ini diperburuk oleh pemogokan dan dampak badai baru-baru ini.
Laporan terbaru juga merevisi turun ketenagakerjaan untuk Agustus dan September, menjadi kenaikan masing-masing sebesar 78 ribu dan kenaikan sebesar 223 ribu. Dengan revisi ini, ketenagakerjaan dalam dua bulan tersebut digabungkan menjadi 112 ribu lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya.
Setelah pertemuannya pada 17-18 September, bank sentral memangkas kisaran target untuk suku bunga dana federal sebesar 50 basis poin, yang menandai pemotongan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun dan menandakan dimulainya siklus pelonggaran.
Pada konferensi pers setelah pertemuan kebijakan dua hari Fed, Ketua Fed Jerome Powell mencatat inflasi telah mereda secara signifikan selama dua tahun terakhir, tetapi inflasi inti tetap agak tinggi.
Baca juga: Risalah Pertemuan The Fed Sebut Ada 'Perpecahan' soal Pemangkasan Suku Bunga |