Ketidakpastian Global Makin Tinggi dan Menekan Rupiah

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Adam Dwi

Ketidakpastian Global Makin Tinggi dan Menekan Rupiah

Annisa Ayu Artanti • 18 December 2024 15:36

Jakarta: Ketidakpastian global semakin menekan rupiah. Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah pada Desember 2024 hingga 17 Desember 2024 melemah sebesar 1,37 persen (ptp) dari bulan sebelumnya.

"Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dipengaruhi oleh makin tingginya ketidakpastian global terutama terkait dengan arah kebijakan AS, ruang penurunan FFR yang lebih rendah, penguatan mata uang dolar AS secara luas, dan risiko geopolitik yang mengakibatkan berlanjutnya preferensi investor global untuk memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS," jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu, 18 Desember 2024.

Namun secara umum, Perry menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali, jika dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 4,16 persen.

Bahkan, dia juga menyebut pelemahan rupiah lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,58 persen, 5,94 persen, dan 10,47 persen.

 
Baca juga: 

Jelang Rilis BI Rate, Rupiah Bergerak Menguat




Gubernur Bank Indonesia, Perry warjiyo. Foto: Tangkapan layar
 

BI terus menjaga stabilitas rupiah


Menurutnya, kebijakan nilai tukar Bank Indonesia terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global tersebut.

"Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik," tutur dia.

Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)