Ilustrasi suntik vaksin. Medcom.id
Despian Nurhidayat • 31 October 2024 07:08
Jakarta: Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso, menanggapi persoalan wabah cacar air dan gondongan yang terjadi di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu. Dia menegaskan vaksinasi untuk wabah tersebut belum masuk program imunisasi nasional, sehingga banyak anak yang belum terlindungi.
“Vaksinasi mumps dan varicella belum dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional sehingga belum banyak anak-anak yang mendapatkan vaksinasi tersebut,” ungkap Piprim kepada Media Indonesia, Rabu, 30 Oktober 2024.
Namun, kata Piprim, IDAI sudah merekomendasikan vaksinasi dari penyakit cacar air dan gondongan. “Meskipun di jadwal imunisasi IDAI sudah termasuk ke dalam vaksinasi yang dianjurkan,” kata Piprim.
Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya sedang berproses untuk segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps). Hal ini menyusul wabah cacar air yang terjadi di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.
Dia mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, rumah sakit, dan lainnya diimbau agar terus melakukan pemantauan dan surveilans secara ketat dan berjenjang kepada Dinkes kabupaten/ dan kota, provinsi, serta kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di maupun laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini & Respons).
"Fasyankes agar terus memperkuat kewaspadaan dan diseminasi informasi kepada masyarakat terkait penyakit cacar air dan gondongan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakitnya," kata Aji.
Baca Juga:
WHO Setujui Vaksin Mpox Pertama untuk Penggunaan Global |