Ancaman Megathrust, Warga di Sekitar Sesar Lembang Diminta Tingkatkan Mitigasi

ilustrasi medcom.id

Ancaman Megathrust, Warga di Sekitar Sesar Lembang Diminta Tingkatkan Mitigasi

Media Indonesia • 20 August 2024 16:01

Bandung: Baru-baru ini, potensi gempa di zona megathrust yang dikabarkan hanya menunggu waktu mengguncang wilayah Indonesia, menjadi perbincangan publik luas.
Lantas bagaimana dengan wilayah Bandung Raya yang terdapat patahan atau Sesar Lembang yang berada di Utara Kota Bandung.

Sesar aktif ini berpotensi menimbulkan gempa bumi dengan skala magnitudo 6,8 hingga 7. Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Meidi menyatakan, hingga saat ini Sesar Lembang masih aktif dan berpotensi menyebabkan gempa.

Namun begitu, masyarakat yang tinggal di kawasan sesar tidak perlu cemas dan takut, tetapi harus lebih meningkatkan mitigasi. Ia memastikan, pemerintah akan terus memantau kondisi Sesar Lembang berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.

"Berdasarkan informasi dan data yang kami miliki, Sesar Lembang ini harus diwaspadai. Artinya masyarakat boleh takut tapi punten saya mohon dengan sangat, jangan ketakutan," kata Meidi, Selasa, 20 Agustus 2024.

Ia menjelaskan, titik nol Sesar Lembang berada di Desa Bojong Koneng Kecamatan Ngamprah hingga ujung Timur di Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang dengan panjang 29,5 kilometer.
 

Baca: 8 Kecamatan di Kota Bandung Rawan Gempa dari Sesar Lembang

"Atas dasar data yang ada sama saya, itu (sesar) tetap bergerak ke kiri dan ke kanan serta ke dalam. Jadi mohon maaf, saya harus bicara dan menganalisis secara pahit, tidak manis, itu bisa terjadi kapan saja," jelasnya.

Selain melakukan mitigasi, ia meminta masyarakat terutama umat muslim terus berdoa agar kejadian yang ditakutkan itu tidak sampai terjadi. "Harapan semua ini jangan sampai terjadi, ya kalau itu terjadi, saya tidak bisa membayangkan seperti apa nanti dampaknya. Baik nyawa, ekonomi hancur, bukan hanya KBB termasuk juga wilayah Bandung Raya," ucap Meidi.

BPBD sudah bekerjasama dengan Forum Relawan Bandung Barat dengan membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di beberapa sekolah di Desa Cikahuripan Lembang.

"Ke depan Insyaallah, saya akan komunikasi dengan Kadisdik kita akan berkeliling ke sekolah-sekolah di Lembang untuk menyosialisasikan dan mitigasi bencana," ujarnya.

Selain itu, tambah Meidi, BPBD akan menambah jumlah Desa Tangguh Bencana (Destana) di Bandung Barat. Setelah itu terwujud, BPBD kemudian membentuk Kecamatan Tanggap Bencana (Kencana).

"Karena bencana kapan pun, dimana pun bisa terjadi. Kita semua harus siap, termasuk itu unsur pemerintahan, masyarakat," tandasnya. n yang terjadi kepada MF. Sebab MF bersama 12 teman saksi meminum alkohol secara bergantian tanpa paksaan,” jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)