Korban longsor Pekalongan. (Dok BNPB)
Lukman Diah Sari • 22 January 2025 13:11
Jakarta: Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi dua jenazah korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Rabu pagi, 23 Januari 2025. Sehingga, jumlah korban meninggal yang tercatat hingga siang hari ini sebanyak 19 jiwa.
"Dua jenazah yang ditemukan pada pagi hari ini merupakan bagian dari daftar orang yang dilaporkan hilang pada peristiwa Senin, 20 Januari 2025," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Januari 2025.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal dunia yang telah terindentifikasi adalah sebagai berikut:
- Revalina (P) 19 thn
- Suyati (P)
- Kiki Pramudita (L) 23 thn
- Sutar (L) 49 thn
- Riyanto (L) 50 thn
- Ayat (L) 27 thn
- Sumeri (L) 30 thn
- Doni (L) 27 thn
- Winarko (L) 27 thn
- Supari (L) 37 thn
- Sularso (L) 44 thn
- Inawati (P) 23 thn
- Afkar (L) 4 thn
- Husnul Cholifah (P) 35 thn
- Rokhim (L) 40 thn
- Joni Yulianto (L) 45 thn
- Rahmono (L) 24 thn
- Aisah (P)
- Ta’ari (L)
Adapun sisa 7 korban hilang yang masih dalam pencarian Tim SAR gabungan sebagai berikut:
- M. Teguh Imanto
- Abiyas
- Giyanto
- Tegar Hapriyanto
- M. Nasrulah Amin
- Aurel
- Ta’adi
Abdul menyebut kerugian materil yang terjadi akibat peristiwa ini, yaitu dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit kafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor. Tim SAR harus menghadapi kendala berupa jalur menuju lokasi terdampak yang terputus akibat longsor.
"Untuk sementara, akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara akibat akses jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui dikarenakan ada jembatan terputus," jelas dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait, masih terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampak. BNPB mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan untuk berhati-hati dan waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu, dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu.