Viral, Puluhan Siswi SMAN 3 Kota Pekalongan Jadi Korban Pelecehan Guru BK Selama Bertahun-tahun

SMAN 3 Kota Pekalongan. MI

Viral, Puluhan Siswi SMAN 3 Kota Pekalongan Jadi Korban Pelecehan Guru BK Selama Bertahun-tahun

Media Indonesia • 2 October 2024 09:42

Pekalongan: Seorang guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Pekalongan diduga selama beberapa tahun melakukan pelecehan seksual secara verbal terhadap puluhan siswinya. Namun kepala sekolah hanya memberikan surat peringatan (SP) 1.

Sejumlah siswi menjadi korban pelecehan seksual secara verbal mulai bersuara atas tindakan dilakukan oleh seorang guru BK yang sudah bertahun-tahun dilakukan, bahkan melalui jejaring sosial menulis 'Stop Sexual Harrasment'.

Seorang siswi kelas XII, NS mengaku telah mengalami pelecehan seksual secara verbal saat duduk di bangku kelas XI, yakni tiga kali dipanggil ke ruang guru BK  dengan alasan wawancara terkait kesehatan sekolah dan pencegahan kenakalan remaja. Di ruangan tertutup dan terkunci itu kemudian ditanya berbagai hal dil uar tujuan seperti apakah sudah pernah ciuman, tanya warna celana dalam dan ukuran bra.

"Bahkan teman saya disuruh buka baju untuk mengetahui bekas apa saja di dalamnya, beberapa siswi juga mengaku pernah diancam oleh guru tersebut untuk tidak melaporkan kejadian tersebut, dengan ancaman informasi pribadi mereka akan disebarluaskan ke guru-guru yang lain," kata NS.

Hal serupa juga diungkapkan siswi kelas XI NR yang mengaku sudah lima kali dipanggil oleh guru BK tersebut dengan modus tang sama, bahkan setiap memanggil siswi selama satu jam kondisi kantor sepi dan ruangan selalu dikunci.

"Secara keseluruhan siswi yang mengalami hal ini ada 30-40 orang, sehingga mengadukan masalah ini ke he kepala sekolah," imbuhnya.
 

Baca: Guru Ngaji di Ciputat Pelaku Pencabulan Terhadap 8 Muridnya Ditangkap

Di dalam ruangan, lanjut NR, guru BK itu selalu memberikan pertanyaan yang menyimpang dan harus dijawab seperti ditanya perihal ciuman, ukuran bra, nonton video porno, pernah melakukan masturbasi sendirian dan pertanyaan sangat pribadi. Namun jika tidak dituruti guru itu mengancam akan menyebarkan informasi tersebut ke guru-guru yang lain.

Karena sering mendapatkan perlakuan itu, ungkap siswa lainnya yang enggan ditulis nama maupun inisialnya, kemudian diadukan ke kepala sekolah, bahkan di hadapan kepala sekolah guru BK itu mengakui hal tersebut. Namun, sayangnya hanya diberikan SP 1 hingga saat ini tidak ada tindakan lain.

"Kami sangat kecewa karena uami merasa tidak dilindungi okeh sekolah, bahkan pesan melalui jejaring diminta dihapus," tambahnya.

Seorang wali murid Suhel yang mendapatkan laporan terjadi pelecehan seksual verbal juga mengaku kecewa, karena setelah sepekan menemui kepala sekolah untuk melaporkan hal itu tidak ada tindakan. Sehingga berencana akan menyiapkan pendampingan hukum agar masalah ini ditindak tegas.

Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Pekalongan Yulianto Nurul Furqon membenarkan kejadian tersebut, bahkan pihak sekolah telah memanggil guru BK untuk diminta keterangan dan yang bersangkutan juga mengakui memberikan pertanyaan ke siswi menjurus ke arah sensitif. "Atas hal itu saya telah memberikan surat peringatan 1," ujarnya.

Tujuan pemanggilan para siswi, menurut Yulianto Nurul Furqon, untuk menciptakan kenyamanan di lingkungan sekolah dan  mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, namun jika ada keluhan dari siswi maka akan menindaklanjutinya lebih serius. 

"Saya baru menjabat satu tahun, hadi tidak tahu kejadian sebelumnya, saya juga meminta agar postingan di medsos foto 'Stop Sexual Harrasmen' dihapus, agar permasalahan dapat diselesaikan secara internal antara orang tua dan sekolah," kata Yulianto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)