DKI Jakarta. Foto: Medcom.id.
Arif Wicaksono • 7 September 2024 08:49
Jakarta: Pemanfaatan teknologi geospasial bisa mengoptimalkan perencanaan dan desain kota sebagai upaya Jakarta menuju visi Smart City global. Hal ini juga bisa mendorong masuknya investasi.
“Teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS) mampu memvisualisasikan berbagai lapisan data melalui peta digital. Teknologi ini memungkinkan investor, korporasi, hingga pemerintah berdialog dalam konteks yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan,” ujar Head of Professional Services Esri Indonesia Sulistyo, dikutip Sabtu, 6 September 2024.
Menurutnya, data mengenai properti, akses infrastruktur, hingga demografi penduduk kini dapat dipetakan secara presisi untuk mengungkap tren-tren yang sebelumnya sulit diidentifikasi.
Sulistyo menekankan pentingnya pemanfaatan analisis prediktif berbasis geospasial.
“Dengan data spasial, peta tak lagi sekadar alat visualisasi statis, melainkan perangkat prediktif yang mampu mensimulasikan tantangan dan peluang sukses proyek investasi,” jelasnya.
Dia menjelaskan alat interaktif berbasis GIS memungkinkan perencana kota dan pejabat pemerintah mempelajari data demografi, ekonomi, lalu lintas, dan infrastruktur secara luas maupun spesifik hingga ke tingkat lingkungan.
“Jakarta memerlukan perencanaan matang dalam keterhunian, mobilitas, dan infrastruktur. Dengan GIS, pejabat dan perencana kota dapat mengakses data secara menyeluruh dan mendetail untuk memastikan keputusan yang tepat,” ujar Sulistyo.
Ia menambahkan, solusi geospasial kini telah berkembang menjadi alat strategis dalam pengambilan keputusan.
“Bayangkan Jakarta dengan infrastruktur yang dirancang presisi, alokasi sumber daya yang berbasis nilai, serta dampak pembangunan yang dapat diantisipasi sebelum terjadi,” ujarnya lagi.
Dia menuturkan GIS pada tahap saat ini sampai demografi ekonomi serta climate change sehingga sangat relevan untuk memberikan prediksi kepada investor.
"Dengan adanya transparansi serta visualisasi membuat Investor mempunyai kepercayaan diri dalam melakukan keputusan investasi di Jakarta," tegas dia.
pengolahan data dari berbagai sumber
GIS akan menjadikan data-data informasi dari berbagai sumber tersebut baik spasial atau tabular seperti data finansial dari masing masing pemerintah daerah.
"Kemudian data spasial itu dari sensor biografi sehingga akhirnya mengerucut berkaitan dengan upaya mengatasi kemiskinan," tegas dia.
Dia mengatakan upaya memanfaatkan teknologi geospasial untuk menganalisis lapisan data properti dan lokasi adalah tema utama Jakarta Investing Forum (JIF) 2024.
Forum ini bertujuan memperkuat posisi Jakarta sebagai kota pintar global dan pusat perdagangan dunia, seiring dengan peralihan dari pusat pemerintahan.
Diskusi tematik ‘Investasi dalam Pembaharuan Kota Jakarta’ berfokus pada pengembangan struktur investasi yang ada serta mengidentifikasi peluang kolaborasi baru.