Pilkada Yogyakarta, Heroe-Pena Tawarkan Penyediaan Rumah Tinggal hingga Tak Gusur PKL

Calon wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (kiri). Dokumentasi/Istimewa

Pilkada Yogyakarta, Heroe-Pena Tawarkan Penyediaan Rumah Tinggal hingga Tak Gusur PKL

Ahmad Mustaqim • 9 November 2024 12:42

Yogyakarta: Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi-Sri Widya Supena, berencana memanfaatkan tanah kesultanan untuk bisa dikembangkan menjadi rumah tinggal masyarakat. 

Heroe menyebutkan bakal menggandeng Kraton Yogyakarta, Kementerian, Pemerintah Provinsi, hingga swasta untuk mewujudkan penyediaan rumah tinggal bagi masyarakat yang selama ini banyak dikeluhkan.

"Yang akan kita lakukan adalah memanfaatkan tanah-tanah kesultanan yang masih bisa dikembangkan," ucap Heroe dalam debat Pilkada 2024 yang disiarkan MetroTV dan Youtube KPU Kota Yogyakarta pada Jumat malam, 8 November 2024.

Salah satu lokasi yang bisa dieksekusi menjadi rumah tinggal, sebut Heroe, ada di lahan pasar tradisional. Pasar Demangan misalnya, rumah tinggal bisa dibuat di atas pasar dengan tujuan agar roda ekonomi di pasar tersebut terus berputar.

"Kalau kita bisa bangun itu di atasnya (Pasar Demangan) masih bisa kita kembangkan menjadi hunian juga. Jadi pasar-pasar tradisional yang memungkinkan, bisa di atasnya menjadi rumah hunian. Kalau itu bisa dibiayai bersama dengan pemerintah pusat atau Kementerian, bisa menjadi program bersama," ujarnya.
 

Baca juga: Paslon Heroe-Pena Janjikan Layanan Publik Ramah Disabilitas di Yogyakarta

Di sisi lain, Heroe-Pena juga berkomitmen tak melakukan penggusuran untuk penataan kota. Alih-alih menggusur, ia mendorong revitalisasi pasar menjadi bangunan bertingkat sebagai solusi.  

"Seperti di Pasar Sentul, itu menyelesaikan persoalan di Sewondanan dan juga beberapa PKL sekitar sana," katanya menceritakan hal yang dilakukan saat menjabat wakil wali kota. 

Ia mengatakan langkah serupa juga bisa dilakukan untuk menata Pasar Terban, Kecamatan Gondokusuman. PKL yang semula berjualan di sepanjang Jalan Cik Ditiro, Jalan C Simanjuntak, maupun di depan SMP 8 Yogyakarta, bisa pindah ke Gedung pasar.

"Kita tidak melakukan penggusuran tapi penataan. Seperti ketika kita menata (PKL) di Jalan Sudirman, para PKL masih bisa berusaha dan fungsi-fungsi (trotoar) berjalan. Bisa kita tata dengan baik secara perlahan," ucapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)