Ilustrasi rupiah. Foto: Metrotvnews.com/Eko N
Insi Nantika Jelita • 26 December 2024 17:06
Jakarta: Nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diramal akan terus terdepresiasi hingga ke level Rp16.300 per USD sampai akhir 2024.
Pada pertengahan Desember 2024, rupiah sempat melemah hingga mencapai Rp16.312 per USD. Namun, menjelang Natal, rupiah menunjukkan penguatan tipis, dibuka pada level Rp16.180 per USD.
Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo mengatakan, dengan dipengaruhi keputusan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) 25 bps ke kisaran 4,25-4,50 persen, depresiasi rupiah diproyeksi semakin mendalam.
"Pergerakan rupiah masih cenderung melemah hingga akhir tahun. Rentang pergerakan Rp16.000-Rp16.300 bisa dicermati," ujar Arianto dilansir
Media Indonesia, Kamis, 26 Desember 2024.
Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto
Rupiah masih akan tertekan
Dihubungi terpisah, senior economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana juga memproyeksikan nilai tukar rupiah masih cenderung mengalami tekanan hingga akhir 2024.
Ada beberapa faktor penyebabnya, yakni berlangsungnya capital flight to safety atau fenomena global dan investor memindahkan investasi mereka dari suatu negara atau pasar yang dianggap berisiko ke negara yang lebih stabil dan aman.
Faktor lainnya mengenai kekhawatiran plafon utang AS (debt ceiling) dan data tenaga kerja AS yang menguat.
"Saya melihat rupiah masih terdepresiasi di rentang Rp16.100-Rp16.350 per USD," sebut Fikri.