Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyegel aktivitas pembangunan di Pulau Biawak bagian dari gugusan Pulau Pari di Kepulauan Seribu, Kamis, 23 Januari 2025. Metrotvnews.com/Joy Jones
Joy Jones • 23 January 2025 20:51
Jakarta: Masyarakat Kepulawan Pari merasa terancam dengan adanya proyek pembangunan di kawasan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Proyek pembangunan tersebut dinilai merusak lingkungan yang menjadi tempat mata pencaharian masyarakat setempat.
“Karena mengingat kegiatan tersebut ada di kawasan Pohon Mangrove, di kawasan Lamun, di kawasan banyak ekosistem dari terumbu karang atau yang lainnya, yang memang sudah lama kita manfaatkan bersama oleh masyarakat lokal untuk menjaring, untuk memancing, untuk pasang serobu, dan lainnya,” kata masyarakat Pulau Pari, Mustaghfirin, kepada MetrotvNews.com di Pulau Pari, Kabupaten Kepulawan Seribu, Provinsi Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Mustaghfirin menyebut proyek pembangunan tersebut juga merusak 40 ribu pohon mangrove yang sudah ditanam selama dua tahun. Hal ini tentu berdampak bagi masyarakat karena Pohon Mangrove sangat penting bagi Pulau Pari yang rentan abrasi.
“Pentingnya Mangrove yang ada di sekitar Pulau Pari ini, yang memang Pulau Pari ini adalah pulau yang gugusannya kecil, yang rentan dengan abrasi, itu sangat penting sekali mangrove untuk ditanam, untuk dilestarikan dan dijaga,” ujar Mustaghfirin.
Dia mengatakan masyarakat sebetulnya sudah sempat mendengar terkait informasi proyek pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan ini. Masyarakat langsung menolak keras dan sempat menyegel secara mandiri alat berat yang ada.
“Tetapi tetap mereka memaksakan untuk dilanjutkan gitu kan,” ujar dia.
Baca Juga:
Geger, Bangkai Lumba-Lumba Nyangkut di Pagar Laut Bekasi |