Pembuangan Sampah ke TPA Sarimukti Terkendala Hujan

TPST Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Foto: BNPB

Pembuangan Sampah ke TPA Sarimukti Terkendala Hujan

Media Indonesia • 18 January 2024 17:54

Bandung: Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, menggangu proses pembuangan sampah ke TPA Sarimukti. Truk-truk sampah harus mengantre hingga berjam-jam untuk bisa masuk ke TPA.

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto menjelaskan, terjadi antrean truk sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat yang mencapai sekitar 1 kilometer.

"Antrean memang terjadi akibat hujan turun setiap hari sejak sepekan terakhir. Tapi tidak seperti sebelumnya, sekalipun terjadi antrean tapi arus kendaraan tetap mengalir. Tidak sampai berhenti total, apalagi sampai ada truk yang menginap segala," kata Riswanto, Kamis, 18 Januari 2024.

Ia menyebut, antrean truk akibat landasan di kawasan TPA Sarimukti licin diguyur hujan. Sebagai solusinya, pengelola TPA Sarimukti melakukan pengerasan menggunakan batu ke permukaan landasan.

"Kami pasang batu di landasan agar tidak licin. Dengan demikian sopir truk tak khawatir tergelincir dan lebih cepat melakukan proses pembuangan," bebernya.
 

Baca juga: Pemkot Bandung Cabut Status Darurat Sampah

Selain melakukan pembenahan landasan, Riswanto melanjutkan, pihaknya tengah meratakan tumpukan sampah yang menggunung dibantu delapan alat berat berupa 4 buldozer dan bechoe.

"Tapi ada dua dozer sedang mengalami masalah atau trouble sehingga belum dapat dijalankan," ujarnya.

Terkait larangan pembuangan sampah organik yang diberlakukan sejak 1 Januari 2024, Riswanto menyebut, semua daerah sudah menaati aturan tersebut. Namun, beberapa truk masih kedapatan mengangkut sampah organik. 

"Kami memeriksa muatan setiap truk sampah yang hendak masuk ke TPA. Hasilnya pernah beberapa kali truk dari Pasar Caringin Kota Bandung kedapatan mengangkut sampah organik," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dalam sehari truk sampah yang masuk ke TPA Sarimukti mencapai 350 ritase. Kota Bandung menjadi wilayah pembuang sampah terbanyak.

"Truk yang mengangkut sampah pasar berupa sayuran dan buah-buahan, kita paksa putar balik, tidak boleh membuang ke Sarimukti," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)