Buntut Penemuan 7 Mayat di Bekasi, Mabes Dalami soal Patroli Polisi Bikin Takut Masyarakat

Buntut Penemuan 7 Mayat di Bekasi, Mabes Dalami soal Patroli Polisi Bikin Takut Masyarakat

Siti Yona Hukmana • 23 September 2024 13:08

Jakarta: Mabes Polri akan mendalami adanya ketakutan di masyarakat imbas dari kegiatan patroli kepolisian dalam mencegah tawuran. Hal ini menyusul penemuan tujuh mayat remaja yang diduga melompat ke Kali Bekasi, Jawa Barat, diduga karena takut dengan petugas patroli.

"Banyak pertanyaan dari rekan media soal dugaan (takut polisi). Dugaan itu masih didalami oleh Polda Metro Jay atas kesaksian. Namun, masih butuh pendalaman. Kita yakin PMJ sangat konsern dan sangat atensi terhadap tawuran," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 23 September 2024.

Truno menegaskan konsep patroli adalah pencegahan. Anggota Polri hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mencegah terjadinya suatu gangguan ketertiban maupun keamanan.

"Sehingga, konsepnya bukan penindakan," tegas jenderal bintang satu itu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sempat menyatakan akan melibatkan Bidang Propam Polda Metro Jaya untuk mendalami dugaan kelalaian dan pelanggaran anggota saat patroli. Truno menyebut pernyataan Kapolda Metro Jaya tersebut telah dilaksanakan secara profesional dan prosedural.

"Dan sudah diawasi, di mana Bapak Kapolda sudah menyampaikan melibatkan fungsi pengawas, yaitu Propam. Tunggu hasilnya, namun yakin sekali lagi konsep dari patroli adalah preventif atau pencegahan," ucap Trunoyudo.
 

Baca Juga: 

Kompolnas Tunggu Pembuktian Polisi Soal Penemuan 7 Jenazah di Kali Bekasi


Dia menyampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto juga selalu mengadakan kegiatan Jumat curhat. Tujuannya adalah mencari permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan diselesaikan, salah satunya masalah tawuran.

"Ini banyak cerita yang disampaikan oleh masyarakat, oleh orang tua, kepada Bapak Kapolda kemudian diselesaikan secara bersama. Jadi, konsepnya patroli adalah pencegahan dan yang sudah dilakukan pencegahan selama ini, begitu," jelas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Sebanyak ketujuh mayat itu ditemukan di sebuah Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi, 22 September 2024. Mayat ditemukan pertama kali oleh ibu anggota komunitas kucing yang tengah mencari kucing Angora.

Mereka disebut bagian dari 60 orang yang berkumpul di sekitar lokasi dengan tujuan tawuran antargeng. Kemudian, mereka melarikan diri setelah kedatangan petugas patroli sekitar pukul 03.00 WIB, Sabtu, 21 September 2024. Mereka takut dengan kedatangan polisi, karena membawa senjata tajam untuk tawuran.

Beberapa di antaranya menceburkan diri ke kali yang dangkal dan rawa. Tujuh orang ditemukan tewas mengambang di kali tersebut. Satu dari tujuh korban telah teridentifikasi.

Dia adalah Muhammad Rizky berusia 19 tahun. Rizky merupakan warga Kampung Bojong Menteng RT 01 RW 01, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu. Sementara itu, enam korban lainnya masih proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)