Wali Kota Dearborn Tolak Pertemuan dengan Trump, Soroti Larangan Muslim

Eks presiden Amerika Serikat Donald Trump. (EPA-EFE)

Wali Kota Dearborn Tolak Pertemuan dengan Trump, Soroti Larangan Muslim

Willy Haryono • 4 November 2024 14:06

Dearborn: Wali Kota Dearborn, Abdullah Hammoud, secara tegas menolak undangan untuk bertemu mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melakukan kunjungan ke salah satu kota di Michigan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Hammoud, yang merupakan wali kota Muslim pertama di Dearborn, menyoroti "Larangan Muslim" yang diterapkan Trump, sebuah perintah eksekutif yang membatasi perjalanan bagi individu dari beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman.

“Arsitek dari Larangan Muslim sedang melakukan kunjungan kampanye di Dearborn. Orang-orang di komunitas ini tahu apa yang diperjuangkan Trump kami telah mengalaminya selama bertahun-tahun,” ungkap Hammoud di platform X. 

“Saya telah menolak untuk bertemu dengannya meskipun permintaan terus mengalir. Trump tidak akan pernah menjadi presiden saya.” kata Hammoud dikutip dari Anadolu, Senin, 4 Oktober 2024

Hammoud juga mengkritik Partai Demokrat, menyatakan bahwa ketidakmauan mereka untuk menghentikan pendanaan yang memungkinkan genosida telah menciptakan ruang bagi Trump untuk masuk ke dalam komunitas Muslim. 

Kunjungan Trump ke Dearborn, yang dikenal sebagai ‘ibu kota’ Arab Amerika, menandai upaya kedua kampanye untuk menjangkau pemilih Arab dan Muslim di Michigan, menjelang pemilihan yang semakin mendekat.

Pada hari Jumat, Trump mengunjungi sebuah kafe halal di Dearborn, menyusul dukungan yang diberikan oleh sejumlah pemimpin Muslim di Michigan, yang tampil bersamanya di sebuah rapat umum. 

Mereka mengutip komitmen Trump untuk mengakhiri perang sebagai alasan dukungan mereka. Dalam kesempatan itu, Trump juga menyoroti hubungan Wakil Presiden Kamala Harris dengan Liz Cheney, yang dikenal karena perannya dalam invasi AS ke Irak.

Sementara itu, Trump menegaskan bahwa pemilih Muslim dan Arab ingin menghentikan perang tanpa akhir dan kembali ke perdamaian di Timur Tengah, sambil mengungkapkan bahwa ia akan membiarkan Israel menyelesaikan masalah mereka dengan Hamas.

Komunitas Muslim di Michigan, yang tradisional mendukung Demokrat, kini mulai beralih menjauh dari pemerintahan Biden, terutama karena dukungan yang diberikan kepada Israel di tengah meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza. 

Fenomena ini terlihat jelas dalam pemilihan pendahuluan presiden Februari lalu, di mana lebih dari 100.000 pemilih Demokrat memilih tidak terikat sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Gaza yang diterapkan Biden. (Angel Rinella)

Baca juga:  Trump Berjanji Kembalikan Larangan Perjalanan Muslim yang Lebih Besar dan Kuat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)