Kapolri: 935 Tersangka Mafia Tanah Ditangkap Sepanjang 2024

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: Medcom/Yona.

Kapolri: 935 Tersangka Mafia Tanah Ditangkap Sepanjang 2024

Siti Yona Hukmana • 1 January 2025 11:32

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan capaian kinerja Polri dalam pemberantasan mafia tanah. Hampir ribuan tersangka ditangkap sepanjang 2024.

"Polri berhasil mengamankan sebanyak 935 orang tersangka," kata Kapolri dalam paparan rilis akhir tahun (RAT) dikutip Rabu, 1 Januari 2025.

Ratusan tersangka ditangkap dari ribuan kasus yang ditangani Polri. Adapun capaian pelaksanaan tugas Satgas Anti Mafia Tanah dinilai cukup baik.

Tercatat ada 1.547 perkara ditangani selama 2024. Jumlah itu turun sebanyak 2.147 laporan atau 61 persen dibanding tahun 2023 yaitu 4.203 laporan.
 

Baca juga: Tertibkan Lahan Ilegal, Legislator Usul Pemerintah Terapkan Land Amnesty

Dengan jumlah penyelesaian kasus pada 2024 sebanyak 791 perkara. Angka
tersebut menurun 1.654 perkara atau 67,6 persen dari tahun 2023 sebanyak 2.445 perkara.

Listyo mengungkapkan pemberantasan mafia tanah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Maka itu, Polri melalui Satgas Anti Mafia Tanah bersama stakeholder terkait seperti Kementerian ATR/ BPN dan Kejaksaan RI, terus melakukan langkah pemberantasan segala bentuk praktik mafia tanah.

Ungkap penipuan sertifikat dengan kerugian Rp160 triliun

Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan Polri mendapatkan penghargaan dari Menteri ATR/ BPN Nusron Wahid dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Penghargaan diberikan atas keberhasilan mengungkap penipuan modus sertifikat tanah palsu.

"Membuat duplikasi sertifikat dengan cara mengubah data pemegang hak, nomor identifikasi bidang (NIB), nomor hak sertifikat, dengan korban sebanyak 37 orang dan kerugian mencapai Rp160 triliun," ungkap Kapolri.

Ia memastikan Polri terus berkomitmen memberantas praktik mafia tanah. Sehingga penyediaan tanah bagi masyarakat maupun pelaku usaha tidak terkendala.

"Termasuk pelaku usaha yang bergerak di bidang sumber daya alam (SDA)," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)