3 Wali murid yang anaknya dikeluarkan sekolah akibat beda pandangan politik. (MGN/Hasanuddin)
Udin Ali Nani • 23 November 2024 16:05
Rembang: Tiga murid TK Al Fiqri di Dukuh Cikalan Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, terpaksa keluar dari sekolah diduga karena berbeda pilihan politik dengan pihak yayasan yang menaungi sekolah tersebut.
Icha, Bian, dan Chaca, tiga murid yang dikeluarkan oleh sekolahnya itu kini hanya belajar dari rumah.
Menurut informasi orang tua murid, anak-anak mereka dikeluarkan dari sekolah, karena beda pilihan politik pada Pilkada Serentak 2024.
"Hari Kamis (21 November 2024) kami didatangi oleh pihak sekolah dan guru. Di situ dibilang kalau anak yang sekolah di TK Al Fiqri (orang tuanya)harus mencoblos nomor urut 2. Kalau tidak, harus keluar," ucap Ambarwati selaku wali murid.
Mendengar hal tersebut, Ambarwati menyarankan agar pilihan politik agar tak dipersoalkan. Namun pihak sekolah keukeuh meminta anak yang orang tuanya tak sejalan dengan pandangan politik Yayasan agar keluar.
"Mereka bilang hari itu juga (Kamis) anak kami keluar, besok (Jumat, 22 November 2024) sudah tidak boleh lagi masuk sekolah," ucap Ambarwati.
Baca juga: KPU Kabupaten Malang Mulai Distribusi Logistik Pilkada |