Sebuah eskavator tertelan dan hingga hari ini empat desa masih terisolir, lantaran akses jalan terputus. Dokumentasi/ BPBD Mamuju Tengah
Media Indonesia • 5 November 2024 13:13
Mamuju: Fenomena tanah bergerak atau likuefaksii terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tepatnya di poros Jalan Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Sabtu, 2 November 2024. Meski tidak ada korban jiwa, sebuah eskavator tertelan dan hingga hari ini empat desa masih terisolir, lantaran akses jalan terputus.
Empat desa tersebut yaitu Desa Sejati di Mamuju Tengah, Desa Leling Utara, Leling Induk, dan Desa Leling Bara di Kabupaten Mamuju.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, Sigit Dwi Hastono, mengungkapkan lokasi terjadinya likuefaksi berada di area perkebunan sawit yang merupakan lahan gambut.
"Area tersebut juga rawan banjir jika munsim penghujan. Dan saat kejadiaan, perusahaan pengelola perkebunan sawit di sana tengah melakukan peningkatan jalan desa," kata Sigit saat dihubungi, Selasa, 5 November 2024.
Saat kejadian satu unit ekskavator tertelan masuk ke dalam tana, lantaran material jalan yang amblas dan mengakibatkan akses lalu lintas lumpuh, karema lokasinya tetap di tengah jalan utama desa. Berunutung sopir eskavator itu berhasil keluar dari kemudi dan menyelamatkan diri, karena eskavator tersebut, kini yang terlihat hanya alat keruknya saja.
Terpisah Kepala BPBD Sulbar Jamroni menambahkan, jika yang terjadi di Desa Saloadak murni pergerakan tanah kecil, lantaran tidak terjadi gempa, dan itu diimungkinkan, lantaran tanah di sana tanah gambut atau ada air tanah yang dangkal di bawahnya.
"Kemungkinan juga, pada saat mesin yang bekerja menimbulkan getaran sehingga lapisan tanah likuefaksi, sehingga tanah mampu menampung beban di atasnya. Karena biasanyakan likuefaksi terjadi akibat ada getaran gempa, semenara di sana tidak ada catatan gempa," tambah Jamroni.