Muhammadiyah Kota Bandung Minta Perbedaan Awal Ramadan Tak Perlu Diperdebatkan

Pengamatan hilal di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba)

Muhammadiyah Kota Bandung Minta Perbedaan Awal Ramadan Tak Perlu Diperdebatkan

Media Indonesia • 11 March 2024 14:05

Bandung: Warga Muhammadiyah di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) telah melaksanakan ibadah salat tarawih berjemaah di Masjid Raya Mujahidin, Kota Bandung pada Minggu, 10 Maret 2024. Warga dari berbagai tempat mulai berdatangan ke Masjid Raya Mujahidin sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketua Badan Takmir Masjid Raya Mujahidin, Dikdik Dahlan Lukman, mengatakan, Pimpinan Muhammadiyah sudah menghitung dan menetapkan bahwa Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Karenanya, warga Muhammadiyah mengawali Ramadan dengan salat tarawih pada Minggu, sebelum berpuasa keesokan harinya.

"Memang kalau pemerintah dan ormas islam pada umumnya itu pada Minggu, sedang mengikuti sidang isbat, hasil tinjauan di beberapa tempat terkait terlihat tidaknya hilal 1 Ramadan. Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024," jelasnya.

Dikdik menambahkan, perbedaan pendapat ini terjadi karena perbedaan pedoman dan metode penghitungan awal bulan hijriah. Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki, sedangkan pemerintah dan ormas Islam lainnya, menggunakan metode pengamatan hilal.

"Perbedaan ini tidak perlu dipersoalkan lagi di tengah masyarakat. Kita punya metode dan yang lain punya metode, yang harus diyakini sepenuh hati. Berikan hak kepada kami, untuk laksanakan keyakinan dan sama-sama saling menghormati perbedaan yang ada," bebernya.
 

Baca juga: Warga Padang Enggan Lakukan Tradisi 'Balimau' Sambut Ramadan usai Dilanda Banjir

Menurut Dikdik, Masjid Raya Mujahidin merupakan masjid transit, sehingga kebanyakan yang datang adalah warga dari berbagai tempat lainnya di Bandung Raya. Karenanya, kapasitas masjid 1.500 orang pun, tampaknya tidak terpakai seluruhnya.

Pada hari pertama salat tarawih, jemaah pria dan perempuan hampir mengisi penuh lantai utama masjid. Begitupun halaman masjid dan bahu jalan yang terisi parkir kendaraan-kendaraan.

Sementara itu Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menggelar rukyatul hilal awal Ramadan 1445 H/2024 ini, diinisiasi oleh Fakultas Syariah dan Ruhul Islam Unisba, bersama Kanwil Kementerian Agama Jabar dan BHRD Jabar.

Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam, mengatakan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di Jabar digelar di 11, titik termasuk di Albiruni Unisba.

"Posisi di Unisba ini kurang dari 1 derajat, yakni berada di 0,51 menit. Tentu hasil rukyatul hilal ini, akan kami laporkan ke pusat, termasuk di 10 titik lainnya di Jabar," jelasnya.

Terkait sudah ada organisasi keislaman yang sudah menentukan 1 Syawal dan 1 Ramadan berdasarkan hisab, Ajam menegaskan pihaknya menghormati dan menghargainya atas kajian ilmu dan keyakinan yang mereka pahami.

"Bagi yang akan melaksanakan puasa berdasar hisab silakan. Namun kami selaku pemerintah belum bisa menentukan I Ramadan, menunggu hasil sidang isbat yang dihadiri berbagai organisasi masyarakat, termasuk hilal di Albiruni Unisba yang tidak terlihat," paparnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)