Ilustrasi. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.
Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan jelang Ramadan 2025, pemerintah bersiap dengan memastikan ketersediaan dan kestabilan harga pangan pokok strategis bagi masyarakat.
Terlebih, telah ada perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga, terkecuali harga gabah kering panen di tingkat petani. Ini disampaikan Arief usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.
"Sesuai perintah presiden, harga tidak boleh ada yang naik, yang boleh naik hanya gabah kering panen milik petani. Harga di petani dan peternak juga harus bagus. Itu yang ingin pemerintah jaga terus selama Ramadan dan IdulFitri," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan sebagai tindak lanjut hasil rapat koordinasi (rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada Rabu, 12 Februari 2025, pihaknya telah mengajak peran aktif seluruh pemerintah daerah menyukseskan upaya pengamanan pasokan dan harga pangan.
"Bapanas telah menyampaikan imbauan ke seluruh gubernur, wali kota, dan bupati seluruh Indonesia untuk dapat mendukung strategi pengamanan pasokan dan harga pangan jelang puasa," imbuh dia.

Ilustrasi pedagang telur di pasar. Foto: dok MI.
4 ihwal yang penting untuk dilaksanakan bagi tiap pemerintah daerah
Dalam surat yang ditandatanganinya, Arief menyampaikan empat ihwal yang penting untuk dilaksanakan bagi tiap pemerintah daerah (pemda). Pertama, pemda agar melakukan pendataan ketersediaan stok dan harga bahan pangan. Kedua, pemda agar dapat melakukan pengendalian dan tindakan preventif terhadap potensi terjadinya gejolak pasokan dan harga pangan.
Selanjutnya, pemda diminta terus melakukan pemantauan dan pengawasan pasokan dan harga pangan secara berkala. Terakhir, Bapanas mendorong pemda menerapkan kerja sama antara daerah, khususnya daerah yang defisit atau berpotensi dan cenderung mengalami gejolak harga pangan.
"Kalau terkait serapan Bulog dari petani padi kita, tentunya daerah yang masih di bawah, harus didorong naik. Seperti di Sumatra Selatan, kemarin masih di bawah Rp6.500, sudah dikomunikasikan dan pengusaha di sana akan membeli dengan Rp6.500," ucap dia.
Menilik neraca produksi dan konsumsi beras yang disusun Bapanas, surplus produksi terhadap konsumsi diperkirakan terjadi mulai Maret 2025 ini. Berdasarkan catatannya, proyeksi produksi beras pada Januari 2025 berada di angka 1,33 juta ton dengan kebutuhan konsumsi sebulan 2,59 juta ton. Sementara produksi Februari 2025 dapat di angka 2,10 juta ton dan Maret 2025 dapat melejit hingga 5,24 juta ton.
Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan komitmen pemerintah untuk menjaga harga pangan pokok stabil saat Ramadan.
"Kita harapkan harganya stabil. Bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya dan juga kita akan melakukan operasi pasar besar-besaran. Kita ingin di bulan suci Ramadan, semua yang melakukan puasa melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil dan syukur syukur dibawah dari harga tahun lalu," ujar dia.