Kerugian Akibat Banjir di Demak Diprakirakan Capai Rp117 Miliar

Sebuah truk terjebak di tengah banjir setinggi 1-1,5 meter di jalur pantura Demak, Jawa Tengah. (MGN/Hasanudin)

Kerugian Akibat Banjir di Demak Diprakirakan Capai Rp117 Miliar

Media Indonesia • 16 February 2024 10:25

Demak: Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai surut setelah tanggul jebol berhasil ditambal. Meski ketinggian air masih sekitar satu meter, namun jauh berkurang dibandingkan sebelumnya yang mencapai 2-3 meter. Ruas jalur Pantura Demak-Kudus dan jalan penghubung Demak-Jepara juga mulai dapat dilintasi. Diprakirakan kerugian banjir mencapai Rp117 miliar.

Pantauan Media Indonesia Jumat, 16 Februari 2024, banjir di Demak secara berangsur-angsur mulai surut setelah tanggul Sungai Wulan yang jebol berhasil ditambal, hal ini membuat puluhan ribu warga yang kini masih berada di pengungsian sedikit lega, meskipun belum dapat kembali ke rumah karena ketinggian air masih berkisar satu meter merendam perkampungan mereka.

Jalur Pantura Demak-Kudus yang sebelumnya lumpuh total karena terendam banjir, mulai dapat dilintasi meskipun baru jenis kendaraan angkutan barang (truk), sedangkan kendaraan jenis lain seperti sepeda motor, minibus, sedan maupun bus masih belum berani melintas karena ruas jalan masih terendam air 30-60 sentimeter.

"Kendaraan kecil belum berani melintas jalur pantura, sementara masih di jalur alternatif termasuk ruas jalan penghubung Demak-Jepara juga sudah dapat dilintasi setelah banjir di Mijen surut," kata Kepala Satuan Lalu lintas Polres Demak Ajun Komisaris Lingga Ramdhani, Jumat.
 

Baca juga: 27.669 Korban Banjir Demak Ikut Pemilu Susulan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas C Penanggungan secara terpisah mengatakan kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Demak sementara mencapai Rp117 milliar, karena terjadi kerusakan berbagai tempat seperti fasilitas umum, rumah, jalan dan lainnya.

"Jumlah kerugian tersebut dapat bertambah, penghitungan masih terus dilanjutkan karena belum semua termasuk kerusakan tanggul sungai," ujar Bergas C Penanggungan.

Meskipun saat ini banjir sudah mulai surut dan tanggul jebol telah ditambal, demikian Bergas C Penanggungan, namun warga tetap diminta untuk waspada karena cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. 

"Warga di pengungsian masih mencapai 25 ribu jiwa lebih," imbuhnya.

Sementara itu secara terpisah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Jateng, Haris Wahyudi mengungkapkan akibat banjir melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, sebanyak 106 sekolah di dua daerah tersebut belum dapat melakukan pembelajaran tatap muka dan siswa belajar secara daring.

Berdasarkan pendataan ratusan sekolah terendam banjir, demikian Haris Wahyudi, yakni 82 satuan pendidikan SD dan SMP, 11 SMA, 12 SMK dan 1 SLB, bahkan akibat sekolah dan kampung terendam banjir hingga setinggi dua meter ada 600 siswa masih bertahan di pengungsian. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)