Banjir Demak, 8.170 Warga Mengungsi Kekurangan Makanan dan Pakaian

Ilustrasi. Medcom.id

Banjir Demak, 8.170 Warga Mengungsi Kekurangan Makanan dan Pakaian

Media Indonesia • 9 February 2024 17:13

Demak: Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kian parah karena ketinggian air merendam 30 desa di tujuh kecamatan semakin tinggi. Sebanyak 8.170 jiwa warga terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir hingga ketinggian tiga meter.

Jumlah pengungsi akibat banjir merendam di 30 desa di tujuh kecamatan, Kabupaten Demak semakin bertambah dan kondisinya cukup memprihatinkan karena kekurangan makanan dan hanya bertahan di tenda plastik yang didirikan di atas tanggul serta diantaranya menderita sakit.

Evakuasi terhadap ribuan jiwa baik oleh petugas gabungan maupun relawan masih terus berlangsung, diperkirakan masih banyak warga baik dewasa maupun anak-anak bertahan di atas genting karena ketinggian banjir capai tiga meter.

"Kami lakukan penyisiran untuk dapat mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, di Demak, Jumat, 9 Februari 2024.
 

Baca: Ratusan Keluarga Terdampak Banjir di Demak Mengungsi ke Kudus
 

Kondisi warga korban banjir terutama ibu-ibu dan anak-anak berada di Karanganyar, Demak cukup memprihatinkan, karena selain kekurangan bahan makanan dan bertahan diatas genting hampir 24 jam lamanya, sehingga menggunakan perahu dilakukan penyisiran untuk dapat mengevakuasi korban.

"Proses evakuasi dan pengiriman bantuan juga tidak mudah, karena arus banjir yang kuat menerjang empat perahu untuk mengevakuasi sempat terguling," jelasnya.

Sementara itu Ani, 34, warga Desa Karanganyar, Demak ditemani dua anaknya mengatakan setelah lebih 20 jam bertahan di atas genting karena ketinggian air capai tiga meter, baru dapat pertolongan saat petugas menggunakan perahu karet datang dan membawa di tenda yang didirikan diatas tanggul sungai.

"Saya dan anak-anak harus menahan lapar, sampai di tenda juga tidak langsung dapat makanan dan baru dapat bagian mie instan setelah beberapa jam kemudian," kata Ani.

Hal serupa juga diungkapkan Wardi, 45, pengungsi lain di Kudus bahwa banyak warga terutama perempuan anak-anak menderita sakit demam karena selain harus bertahan di udara dingin dan terbuka diatas genting, juga dalam kondisi basah hingga semalaman.

"Tadi sampai di Tanggulangin langsung diperiksa," ungkapnya.

Sementara Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho, mengatakan berdasarkan data, hingga saat ini jumlah warga terdampak banjir lebih dari 70 ribu jiwa, bahkan pengungsi terus bertambah hingga tercatat capai 8.270 tersebar di tujuh kecamatan karena rumahnya terendam banjir setinggi 2-3 meter tidak dapat ditempati.

"Kita terus berupaya mendistribusikan bantuan dan menghidupkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan korban banjir terutama di area pengungsi yang tersebar di puluhan titik," ujar Agus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)