Korban Keracunan Massal Buruh Pabrik Garmen di Pati Bertambah Jadi 305 Orang

Korban keracunan massal di pabrik garmen, Pati, Jawa Tengah. (MGN/Hasanudin)

Korban Keracunan Massal Buruh Pabrik Garmen di Pati Bertambah Jadi 305 Orang

Media Indonesia • 17 July 2024 14:57

Pati: Korban keracunan massal menimpa buruh pabrik garmen dan sepatu, PT Sejin Fashion Indonesia, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati terus bertambah. Hingga saat ini jumlah korban mencapai 305 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit.

"Jumlah korban keracunan massal terus bertambah, sudah mencapai 305 orang yang kini menjalani pemeriksaan dan perawatan di salon jumlah rumah sakit di Pati dan Kudus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Aviani Tritanti Venusia, Rabu siang, 17 Juli 2024.

Korban keracunan merupakan buruh di pabrik garmen dan sepatu yang awalnya sebanyak 170 orang, kemudian pada jelang malam meningkat sebanyak 286 orang dan kini sudah telah bertambah lagi menjadi 305.

Berdasarkan data, ratusan korban keracunan massal diduga mengonsumsi makanan dari kantin di bagian dalam pabrik. Para korban dirawat di sejumlah rumah sakit yakni RSUD RAA Soewondo Pati 51 orang, RS Fastabiq Pati 26 orang, RS Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati 108 orang, RS Nurus Syifa Kudus 85 orang dan Minta Bangsa 35 orang.
 

Baca: Ratusan Buruh pabrik Garmen di Pati Keracunan Makanan

Dari jumlah tersebut, 263 orang sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan, 40 orang rawat inap dan 2 orang lainnya masih observasi. Mereka dibebaskan biaya karena perawatan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.

"Korban mengeluhkan indikasi keracunan seperti pusing, mual, muntah hingga nyeri lambung,"
tambahnya.

Aviani mengatakan bersama kepolisian telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan penyebab keracunan massal dengan korban mencapai ratusan orang tersebut.  Diharapkan dapat segera terungkap jenis makanan dan racun yang mengakibatkan para buruh bergelimpangan.

Untuk memastikan ini, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para buruh serta muntahan korban, kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)