Menko Pangan Zulhas Beberkan Risiko Setop Impor Gula ke Petani Tebu di Malang

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan bersama sejumlah petani tebu yang menjadi mitra dari Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Bululawang Malang. MTVN/Daviq Umar Al Faruq

Menko Pangan Zulhas Beberkan Risiko Setop Impor Gula ke Petani Tebu di Malang

Daviq Umar Al Faruq • 19 December 2024 15:49

Malang: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), meninjau persiapan giling tebu 2025 di lahan tebu Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis 19 Desember 2024. Dalam kunjungannya kali ini, Zulhas tampak berinteraksi dengan sejumlah petani tebu yang menjadi mitra dari Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Bululawang Malang.

Di hadapan para petani tebu, Zulkifli menegaskan pada 2025 mendatang, Indonesia tidak lagi melakukan impor untuk komoditas gula konsumsi, garam konsumsi, beras dan jagung untuk pakan ternak. Kebijakan setop impor ini diakuinya merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Saya sudah wujudkan dua minggu yang lalu, bahwa tahun depan, 2025, kita sudah nggak impor beras, nggak impor gula, nggak impor garam, nggak impor jagung. Terimakasihnya sama Pak Prabowo, karena Pak Prabowo sangat berpihak kepada petani," katanya.

Zulhas menerangkan, kebijakan setop impor tersebut diterapkan untuk mewujudkan swasembada pangan pada komoditas beras, gula, jagung, dan garam. Meski tak lagi impor, Zulhas mengaku ada resiko yang harus ditanggung oleh para petani.
 

Baca: Program Swasembada Beras, Kementan Usul Anggaran Rp23,61 Triliun di 2025.

"Jadi resikonya bapak-bapak, ibu-ibu (petani) harus nanamnya (tebu) banyak. (Karena) harga bagus, (maka) nanamnya (yang) banyak," imbuhnya.

Selain menyampaikan kebijakan terbarunya, Zulhas juga mendengarkan beberapa keluhan yang disampaikan oleh para petani tebu di Malang. Salah satu keluhan yang disampaikan mereka yaitu banyaknya lahan tebu di Malang yang saat ini dibangun kawasan perumahan.

Mendapat keluhan itu, Zulhas berjanji bakal segera mengumpulkan para kepala daerah yang ada di Jawa Timur. Dalam pertemuan itu, ia mengaku bakal meminta kepada seluruh kepala daerah untuk tidak mengganggu lahan pertanian.

"Habis ini saya akan rapat, nanti saya rapat di kantor Gubernur Jawa Timur, saya undang seluruh bupati/wali kota, tidak boleh mengganggu lahan sawah dan lahan tebu, karena memang undang-undangnya nggak boleh, aturannya nggak boleh," tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)