Fed Pastikan Dampak Tarif Bersifat Sementara

Ketua The Fed, Jerome Powell. Foto: Xinhua

Fed Pastikan Dampak Tarif Bersifat Sementara

Eko Nordiansyah • 17 April 2025 08:32

Washington: Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sinyal Fed sedang fokus memastikan dampak tarif tidak berkembang menjadi masalah inflasi berkelanjutan.

Dia memperingatkan kebijakan perdagangan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Trump dapat membuat tujuan inflasi stabil dan lapangan kerja maksimum bank sentral berada pada jalur yang bertentangan.

"Kewajiban kami adalah menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terkendali dan memastikan kenaikan tingkat harga satu kali tidak menjadi masalah inflasi berkelanjutan," kata Powell dalam pidato yang telah disiapkan di Economic Club of Chicago dikutip dari Investing.com, Kamis, 17 April 2025.

Pimpinan Fed tersebut menekankan pentingnya memastikan inflasi tetap terkendali. "Tanpa stabilitas harga, kita tidak dapat mencapai periode panjang kondisi pasar tenaga kerja yang kuat yang menguntungkan semua warga Amerika," imbau dia.

Pandangan Fed tentang kebijakan moneter telah dikaburkan oleh dampak tarif yang mengancam perekonomian dan inflasi.

"Data yang ada sejauh ini menunjukkan bahwa pertumbuhan telah melambat pada kuartal pertama dari laju yang solid tahun lalu. Meskipun terjadi perlambatan, pasar tenaga kerja tampaknya dalam kondisi solid dan secara umum seimbang dan bukan merupakan sumber tekanan inflasi yang signifikan," kata dia.
 

Baca juga: 

Tarif Trump Bikin Ekonomi AS tak Pasti, The Fed Ogah Gegabah



(Gedung The Fed. Foto: Xinhua/Liu Jie)

Penundaan tarif

Trump baru-baru ini menunda tarif timbal balik selama 90 hari setelah pasar obligasi membunyikan tanda bahaya karena kekhawatiran yang meningkat tentang dampak tarif terhadap perekonomian.

Gelombang tarif yang dikeluarkan oleh Trump mengirim imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun acuan dan Treasury 30-tahun melonjak karena investor menuntut premi risiko yang lebih tinggi untuk memegang utang AS sementara kekhawatiran tentang gagal bayar AS meningkat.

Komentar Powell datang hanya beberapa hari setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Senin jika dampak tarif mengancam perlambatan ekonomi yang dalam, maka ia akan mendukung pemotongan suku bunga lebih cepat bahkan jika disertai dengan lonjakan inflasi.

"Jika perlambatan signifikan dan bahkan mengancam resesi, maka saya akan mendukung pemotongan suku kebijakan FOMC lebih cepat, dan dalam tingkat yang lebih besar daripada yang saya pikirkan sebelumnya," kata Waller dalam pidato di St. Louis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)