Mentan Pamer Produksi Beras Indonesia Bisa Melejit 62% di Tengah Tantangan Iklim

Ilustrasi panen petani. Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee.

Mentan Pamer Produksi Beras Indonesia Bisa Melejit 62% di Tengah Tantangan Iklim

Naufal Zuhdi • 29 April 2025 16:23

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Eto Taku. Dalam pertemuan tersebut, Mentan Amran menunjukkan peningkatan signifikan produksi pertanian Indonesia di tengah tantangan iklim ekstrem.

"Persoalan yang dihadapi Indonesia dan Jepang sama yaitu perubahan iklim ekstrem dan Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Hasilnya peningkatan produksi beras sebesar 62 persen pada Januari-Maret 2025," kata Amran pada Selasa, 29 April 2025.

Amran memaparkan beberapa upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan produksi padi. Salah satunya pemanfaatan teknologi dan pertanian modern. Ia menjelaskan, Indonesia telah mengembangkan varietas unggul spesifik lokasi yang adaptif dengan kondisi lahan dan produktivitasnya tetap tinggi.

"Pertama, kita menciptakan varietas tahan kekeringan, namanya padi gogo, dengan sedikit air tetapi tanaman tetap dapat tumbuh," jelas dia.
 

Baca juga: Mentan Pede Serapan Beras di April Bakal Lebih dari 1 Juta Ton


(Mentan Andi Amran Sulaiman. Foto: MI/Naufal Zuhdi)
 

Kembangkan varietas yang bisa beradaptasi


Tak hanya lahan kering, Amran juga memaparkan terobosan di lahan rawa dengan produktivitas yang dapat ditingkatkan dari sebelumnya hanya menghasilkan tiga ton per hektare menjadi lima sampai tujuh ton per hektare dengan menggunakan varietas unggul padi Inpara. Selain itu, terdapat varietas Biosalin yang dapat digunakan pada lahan pesisir yang terdampak intrusi air laut.

"Intinya, kami mengembangkan varietas yang mampu beradaptasi baik dengan kondisi iklim kering maupun dengan air asin. Ini adalah bentuk kesiapan Indonesia menghadapi perubahan iklim global," tegas Amran.

Selain varietas unggul, Amran mengemukakan program pompanisasi yang digencarkan juga berdampak pada peningkatan produksi padi Indonesia. "Ketiga adalah kita lakukan intensifikasi lahan biasanya menanam satu kali, kita lakukan pompanisasi sehingga bisa menanam dua-tiga kali," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Eto Taku mengapresiasi capaian luar biasa Indonesia dan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim.

"Terkait dengan perubahan iklim, Bapak Menteri Pertanian Indonesia sudah mengambil inisiatif dan upaya seperti intensifikasi dan sebagainya. Bapak Menteri sampaikan Indonesia berhasil meningkatkan produksi 62 persen. Apa yang dilakukan di Indonesia menjadi contoh baik yang dapat ditiru oleh masyarakat Jepang," sebut Eto Taku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)