Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. Foto: Metrotvnew.com/Siti Yona Hukmana
Siti Yona Hukmana • 5 February 2025 18:51
Jakarta: Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meminta kepolisian Malaysia untuk transparan terkait penangkapan 1 WNI beberapa hari lalu. Karding mengungkapkan pihaknya belum mengetahui identitas WNI yang ditangkap dan sejauh mana proses penyelidikan di Kepolisian Malaysia.
"Kita belum tahu, tetapi begini saja. Kami percaya polisi Malaysia akan melakukan penyidikan dengan terbuka, karena ini menyangkut hubungan dua negara jangan sampai hal-hal seperti ini mengganggu kesahabatan antara dua negara," kata Karding di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Karding berharap kepolisian Malaysia bisa bertindak transparan dalam menangani kasus ini. Transparansi penting lantaran menyangkut warga negara lain.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan Polis Diraja Malaysia (PDRM) Kepolisian Selangor telah menangkap satu WNI terkait penembakan WNI di Malaysia yang terjadi pada 24 Januari 2025.
"WNI tersebut memasuki Malaysia dengan visa turis dan ditahan oleh kepolisian untuk membantu investigasi," kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu Judha Nugraha dalam keterangannya, Senin, 3 Februari 2025.
Judha menjelaskan saat ini KBRI Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran atas penangkapan tersebut. Dia juga mengaku pihaknya telah mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Malaysia untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi
WNI dimaksud.
Judha mengatakan KBRI Kuala Lumpur telah mengadakan pertemuan dengan Kepala Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Selangor (Kepala Kepolisian Daerah Selangor). Dalam pertemuan itu, pihak Kepolisian Selangor berkomitmen untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, cepat dan transparan, termasuk terhadap petugas APMM yang terlibat.
"Guna keperluan penyelidikan, aparat APMM yang berpatroli di malam kejadian telah dibebastugaskan. APMM telah menyatakan bersedia bekerja sama dengan PDRM dalam proses investigasi," kata Judha.
Judha juga menyatakan bahwa salah satu WNI korban penembakan oleh APMM saat ini dalam kondisi stabil. Kabar itu juga telah disampaikan langsung kepada pihak keluarga yang bersangkutan.
"Korban penembakan APMM Malaysia yaitu MH (asal Aceh) saat ini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa," kata Judha.
"Sementara satu WNI lainnya masih dalam pemantauan dan rawatan intensif pihak Rumah Sakit, sehingga belum bisa memberikan keterangan dan belum terverifikasi identitasnya," imbuhnya.
Adapun dua orang WNI lainnya yang juga mengalami luka tembak yaitu MZ dan HA sudah dinyatakan sembuh. Saat ini mereka tengah diambil keterangannya oleh pihak Kepolisian. Kedua WNI tersebut berasal dari Provinsi Riau.