Ilustrasi ibadah haji. Foto: Istimewa
Media Indonesia • 28 March 2024 10:30
Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan teknologi pencarian jemaah haji yang hilang. Hal itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang selalu terjadi dalam penyelenggaraan rukun kelima Islam tersebut.
Penggunaan teknologi tersebut disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam penutupan Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Selain mengatasi permasalahan jemaah hilang, rencana tersebut sebagai bentuk adaptasi proses transformasi digital di Arab Saudi.
"Ketika kita menemukan jamaah yang tersesat sebagian besar lansia, sehingga petugas utamanya linjam (perlindungan jemaah) yang paling repot mencari jemaah (yang hilang tersebut)," kata Yaqut saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 28 Maret 2024.
Yaqut menyampaikan potensi jemaah hilang cukup tinggi di berbagai pusat kegiatan penyelenggaran haji. Baik itu saat wukuf di Mekkah ataupun di Madinah.
Yqut menjelaskan pihaknya menggandeng pakar teknologi Ainun Najib dalam mengembangkan aplikasi pencari jemaah hilang tersebut. Ainun merupakan pakar yang bermukim di Singapura dan pernah dipuji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga:
Tahap II Ditutup, 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji |