Garut: Orang tua siswa di Kabupaten Garut memilih menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah menengah atas (SMA) swasta di Bandung. Pasalnya, biaya masuk SMA Negeri favorit di Garut mencapai puluhan juta.
Asep, 45, orang tua siswa mengatakan, biaya masuk ke SMAN favorit di Kabupaten Garut memang sangat mahal dan selama ini tidak bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya. Biaya masuk ke sekolah tersebut bisa mencapai belasan hingga puluhan juta belum lagi terkait sumbangan pembangunan sekolah dan lainnya harus dibayar.
"Saya sangat terkejut dengan besarnya biaya masuk ke SMA Negeri dan biaya yang harus kami keluarkan untuk mendaftarkan anak saja sangat mahal. Akan tetapi, selain itu rincian biaya juga tidak selalu jelas dan berkuitansi," katanya, Selasa, 16 Juli 2024.
Ia mengatakan, orang tua siswa di Kabupaten Garut memilih masuk ke sekolah swasta di Bandung karena menawarkan fasilitas yang lebih baik dengan biaya yang lebih masuk akal. Sekolah tersebut tidak hanya unggul dalam hal akademis dan juga memiliki tanggung jawab penuh.
"Sekolah swasta di Bandung tidak hanya ungul dalam akademis, tapi sekolah tersebut selama ini memang menyediakan fasilitas penunjang yang lengkap seperti laboratorium modern, perpustakaan lengkap ekstrakurikuler yang beragam dan mampu bersaing dengan SMAN di Kabupaten Garut," ujarnya.
Sementara itu, Rina, 41, warga Kabupaten Garut lainnya mengatakan, sekolah swastadi Bandung memiliki reputasi baik hingga menghasilkan lulusan yang berprestasi. Dengan kualitas pendidikan di sekolah swasta di Bandung menjadi daya tarik utama bagi orang tua. Keputusan itu bukan hanya didorong biaya yang tinggi di SMAN favorit Garut, tetapi karena kualitas pendidikan yang lebih baik ditawarkan sekolah swasta di Bandung.
"Kami ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak dan jika di Bandung mereka bisa mendapatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang lebih baik, mengapa tidak? saya lebih memilih menyekolahkan anak di sekolah swasta di Bandung karena fasilitasnya jauh lebih bagus. Anak-anak mendapat lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung," katanya.
Sementara itu, warga Kecamatan Banyuresmi, Budi mengatakan, munculnya fenomena orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta di Bandung dengan alasan SMAN di Garut mahal perlu dilakukan evaluasi mendalam mencakup berbagai aspek, termasuk transparansi biaya pendidikan dan kualitas fasilitas yang ditawarkan oleh sekolah negeri.
"Tim Saber Pungli sangat penting dilakukan untuk memastikan tidak ada pungutan liar yang merugikan masyarakat dan menciptakan hambatan dalam mengakses Pendidikan dan sekarang ini belum ada gerakan meski sudah banyak kabar yang beredar kaitan dengan perkeliruan di penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi dan prestasi di sekolah favorit," paparnya.