Penyebab Keracunan Massal di Kudus karena Bakteri E.Coli

ilustrasi medcom.id

Penyebab Keracunan Massal di Kudus karena Bakteri E.Coli

Media Indonesia • 27 May 2024 20:14

Kudus: Terungkap penyebab keracunan 113 warga setelah mengkonsumsi makanan di sebuah hajatan di Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yakni adanya bakteri E.Coli yang ada dalam makanan diberikan tuan rumah pada Selasa, 14 Mei lalu.

Ratusan korban keracunan yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas sudah sembuh dan dipulangkan. Bahkan sebagian besar sudah kembali dapat beraktivitas sebagaimana biasanya. Namun kasus keracunan massal tersebut menjadi perhatian sehingga kepolisian setempat melakukan pengusutan dengan memeriksa saksi dan korban.

"Sudah dilakukan uji klinis pemeriksaan sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi tamu undangan hajatan tersebut hingga mengakibatkan keracunan massal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi, Senin, 27 Mei 2024.
 

Baca: Jumlah Korban Keracunan Makanan Hajatan di Kudus Bertambah Jadi 105 Orang

Berdasarkan uji laboratorium terhadap makanan yang dibagikan kepada warga menghadiri tahlilan tersebut, lanjut Andini Aridewi, diketahui makanan dan minuman itu ditemukan bakteri E.Coli, Klebsiella dan lainnya pada makanan tertentu. "Paling dominan adalah bakteri E.Coli," tambahnya.

Selain itu pada beberapa makanan dan minuman, ungkap Andini Aridewi, ada beberapa kuman namun tidak ada zat-zat yang berbahaya. Sedangkan untuk E.Coli dapat menyebabkan infeksi pada usus saluran pencernaan, saluran kemih dan bagian tubuh lainnya.

"Pada korban mengkonsumsi makanan atau minuman yang terdapat bakteri E.Coli dapat membuat tubuh merasakan sakit dengan diare encer, muntah-muntah dan demam," ujar Andini Aridewi.

Kejadian tersebut, menurut Andini Aridewi, disebabkan masalah kebersihan lingkungan dan pengelolaan makanan, sehingga dalam mengolah makanan perlu diperhatikan kebersihan dan standar kesehatan termasuk sumber air dipergunakan untuk memasak makanan yang disajikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)