50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Batok Bromo, BNPB: Tidak Ada Titik Api Baru

Kebakaran di Gunung Batok/istimewa

50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Batok Bromo, BNPB: Tidak Ada Titik Api Baru

Indriyani Astuti • 24 June 2024 07:36

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut total 50 hektare lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), area Gunung Batok, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, hangus terbakar. Api sudah mulai dikendalikan dan tidak ada titik baru yang muncul.

"Hari ini (Senin, 24 Juni 2024), tim gabungan melakukan patroli untuk memantau kondisi kebakaran dan memastikan tidak ada titik api baru yang muncul," ujar  Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Dia menyampaikan evakuasi dan perlindungan warga sekitar lokasi telah dilakukan untuk memastikan keselamatan penduduk setempat. Tidak ada laporan korban jiwa akibat kebakaran.

Adapun kondisi terkini, terang Abdul, masih terlihat kepulan asap di sisi barat Gunung Batok, namun api sudah mulai dikendalikan. Selain itu, tidak terpantau titik panas di website SiPongi untuk wilayah Gunung Batok yang menandakan api mulai mereda.

"Cuaca di lokasi saat ini cerah, mendukung upaya pemadaman dan pemantauan," ucap dia.
 

Baca Juga: 

Petugas Cegah Api Kembali Berkobar usai Kebakaran Gunung Batok Bromo Berhasil Dipadamkan


Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, kebakaran melanda beberapa wilayah di Desa Mororejo, Podokoyo dan Dusun Kandangsari sekitar pukul 17.30 WIB, Selasa 18 Juni 2024.

Api dengan cepat menyebar di area hutan yang kering karena musim kemarau yang berkepanjangan. Pihak berwajib masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran apakah akibat faktor alam atau ulah manusia.

BPBD Kabupaten Pasuruan telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan kebakaran. Tim gabungan melanjutkan proses pemadaman dan pembasahan menggunakan alat gepyok dan jetshooter.

"BNPB mengimbau kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau melakukan aktivitas dengan api terbuka di area hutan," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)