Ilustrasi. Foto: Medcom
Rahmatul Fajri • 1 January 2025 14:41
Jakarta: Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai aliran uang hasil pemerasan yang dilakukan polisi ke penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia perlu diungkap ke publik. Hal itu dinilai sebagai langkah maju dalam pengusutan kasus tersebut.
"Kalau progresif harusnya bisa diungkapkan. Tetapi itu diskresi kepolisian. Makanya tak cukup PTDH saja, proses pidana harus dilakukan, nanti pengadilan lah yang harus membukanya," kata Bambang, kepada Media Indonesia, Rabu, 1 Januari 2025.
Bambang mengatakan transparansi diperlukan dalam kasus ini. Diharapkan, Polri mau mengungkapnya ke publik sebelum proses pidana di pengadilan.
"Bisa saja. Tetapi itu tergantung institusi Polri sendiri. Tidak ada peraturan yg mewajibkan membuka. Kalau di pengadilan tergantung hakim," ungkap dia.
Baca juga:
Polri Benarkan 2 Polisi Dipecat terkait Pemerasan 45 WN Malaysia |