Ilustrasi. (Medcom.id)
Devi Harahap • 10 January 2025 11:49
Jakarta: Pengamat politik, Ubedilah Badrun, mengatakan dinamika partai politik (parpol) dalam kapasitas mendukung calon kepala daerah yang menjadi pemenang pada Pilkada 2024 menunjukkan bahwa peta politik di daerah jauh lebih inklusif dan kolaboratif serta tidak sepenuhnya bisa diintervensi oleh pusat.
“Dalam pilkada, partai memang terlihat lebih inklusif, pragmatis bahkan rasional dan ideologis untuk membangun koalisi,” katanya kepada Media Indonesia pada Jumat, 10 Januari 2025.
Menurut Ubed, intervensi koalisi pusat kepada daerah pada Pilkada 2024, lebih banyak terjadi di wilayah besar yang menjadi sorotan publik. Namun lebih dari itu justru memperlihatkan bahwa peta politik lokal masih sangat cair dengan munculnya campuran koalisi yang berhasil memenangkan pilkada.
“Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres,” ungkap Ubed.
Ubed menilai, pola parpol di daerah yang seperti itu dapat berdampak positif pada dinamika pengambilan kebijakan di daerah yang juga akan jauh lebih mapan dan mandiri.
“Kebijakan di daerah yang tidak terhubung langsung dengan dana dari pusat akan memungkinkan terciptakan kebijakan yang tidak terfragmentasi seperti koalisi di pemerintahan pusat,” tuturnya.
Baca juga: JPPR Sebut Parpol di Daerah Tidak Sepenuhnya Terfragmentasi pada Pilkada 2024 |