Operasi Keselamatan Jaya Dimulai, Kapolda Minta Anggota Sopan dan Tegas

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto/Medcom.id/Siti

Operasi Keselamatan Jaya Dimulai, Kapolda Minta Anggota Sopan dan Tegas

Siti Yona Hukmana • 10 February 2025 09:55

Jakarta: Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta jajaran bersikap sopan dan tegas selama operasi.

"Kita sebagai petugas juga bersikap sopan. Sopan dan juga yang lebih penting adalah tegas," kata kata Kapolda dalam amanat apel di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 10 Februari 2025.

Kapolda juga memerintahkan jajaran tidak terlalu lama memberikan arahan kepada bawahan. Kemudian, tepat apa yang diarahkan dan mempercepat jalannya arus lalu lintas.

Selain itu, Kapolda juga meminta seluruh aparat yang melaksanakan Operasi Keselamatan Jaya untuk betul-betul humanis. Menurutnya, bila tidak bersikap humanis dan tidak sopan, terlalu cepat berita negatif menyebar.

"Makanya, dalam setiap tindakan para perwira yang bertanggung jawab harus senantiasa mengoreksi apa yang sudah dilakukan oleh anggota-anggotanya di lapangan," ungkap jenderal polisi bintang dua itu.
 

Baca: Dongkrak Kepercayaan Publik, Polri Mesti Serius Berbenah

Di samping itu, ia berharap Operasi Keselamatan Jaya bisa menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas. Karyoto mengatakan Operasi Keselamatan Jaya 2025 merupakan operasi mandiri kewilayahan yang digelar secara bersama-sama dengan aparat TNI dan pemerintah daerah (pemda).

"Dengan adanya operasi keselamatan tentunya di masa-masa yang akan datang angka kecelakaan lalu lintas akan lebih berkurang. Artinya apa? Dengan menyadarkan atas keselamatan maka masyarakat akan lebih paham," ucap mantan Deputi Penindakan KPK itu.

Dia menuturkan masyarakat Jakarta setiap hari tidak lepas dari kemacetan yang akan menguras emosi. Bahkan, ia melihat langsung banyak pengguna jalan yang tidak sabar dengan membunyikan klakson.

"Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh. Untuk itu disadarkan, mari kita sama-sama dan tentunya evaluasi khusus bagi anggota atau fungsi yang berkaitan langsung dengan lalu lintas agar lebih memperhatikan," tuturnya.

Kapolda mengaku telah memerintahkan jajaran untuk membuat tim pemecah kemacetan. Sebab, ia menyebut Jakarta tetap ramai meski akhir pekan. Banyak kegiatan digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu dan Minggu.

Maka itu, ia meminta jajaran untuk memberikan pelayanan agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kemudian, kemacetan yang berdampak pada keluhan masyarakat lebih meluas tidak terjadi.

"Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100 ribu (orang) dengan event-event besar. Dibuka pukul 19.00, 15.00 WIB sudah mulai macet. Selesai 21.00 atau 22.00 WIB dan cair baru 01.00 atau 02.00 WIB. Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja," terangnya.

Kapolda meminta jajaran untuk mengantisipasi kemacetan dengan rekayasa lalu lintas. Terpenting, melakukan pelayanan dengan humanis dan memberikan kesejukan kepada seluruh masyarakat pengguna jalan.

"Sekali lagi, saya ingatkan pada kita semua, mari kita berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Keberadaan kita semua ini adalah untuk melayani masyarakat, dengan cara-cara humanis, sopan dan jangan menyakitkan dalam segala bentuk baik itu ucapan, perkataan maupun tindakan-tindakan lain yang lebih pada pelanggaran umum," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)