Bank Sentral Korsel Pertahankan Suku Bunga

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Korsel Pertahankan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 22 August 2024 13:24

Seoul: Bank Sentral Korea Selatan (Korsel) mempertahankan suku bunga untuk pertemuan ke-13 berturut-turut pada hari ini. Para pengambil kebijakan memprioritaskan kebutuhan untuk menjaga inflasi yang membandel bahkan ketika kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini semakin meningkat.
 

Baca juga: Ekonom Prediksi Bank Sentral Korsel Bakal Pangkas Suku Bunga


Melansir Channel News Asia, Kamis, 22 Agustus 2024, bank sentral Korsel mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 3,50 persen pada tinjauan kebijakan moneternya, seperti yang diperkirakan oleh 38 dari 40 ekonom yang disurvei oleh Reuters. BOK juga menurunkan perkiraan pertumbuhan dan inflasi tahun ini.

Hal ini memangkas perkiraan pertumbuhan 2024 menjadi 2,4 persen dari 2,5 persen sebelumnya, setelah ekonomi terbesar keempat di Asia ini secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal kedua. Saat ini inflasi konsumen diperkirakan sebesar 2,5 persen untuk tahun ini, lebih lambat dari 2,6 persen yang terlihat sebelumnya.

BOK diperkirakan akan mulai turunkan suku bunga

Para ekonom memperkirakan BOK akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank berikutnya pada 11 Oktober, sekitar waktu yang sama ketika Federal Reserve AS diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga.

Prospek pemotongan suku bunga di Oktober muncul ketika rekan-rekan BOK mengurangi pengetatan kebijakan agresif dalam beberapa tahun terakhir dengan bank-bank sentral di Kanada, Selandia Baru dan zona euro.

Kenaikan harga apartemen di Seoul menjadi pusat perhatian dalam pembicaraan kebijakan dengan pemerintah awal bulan ini yang mengumumkan rencana untuk meningkatkan pasokan perumahan untuk meredam lonjakan harga.

Itulah salah satu alasan para analis berpikir BOK mungkin akan memperlambat penurunan suku bunganya.

Inflasi secara umum  meredakan kekhawatiran terhadap tekanan harga, namun kebangkitan utang rumah tangga meningkatkan kekhawatiran mengenai pelonggaran yang terlalu cepat.

“Mengingat utang rumah tangga meningkat dengan cepat, kami memperkirakan hanya akan ada satu kali penurunan suku bunga tahun ini. Kami pikir BOK akan tetap relatif hawkish,” kata Analis di DS Investment & Securities, Kim Jun-Yeong, yang memperkirakan penurunan suku bunga akan terjadi pada kuartal keempat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)