Kebakaran hebat melanda Pasar Gubug, Kabupaten Grobogan, ratusan kios dan toko berikut barang dagangan ludes terbakar. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 5 November 2024 09:53
Grobogan: Ratusan kios dan toko di Pasar Gubug, di Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, hangus terbakar. Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran. Hingga dini hari tadi puluhan petugas dari Damkar Grobogan terus berjibaku melakukan pemadaman dengan mengerahkan 11 unit mobil damkar.
Hingga pagi petugas masih melakukan proses pendinginan setelah enam jam berjibaku memadamkan api yang membakar ratusan kios dan toko di pasar tersebut.
"Baru saja padam, kita masih lakukan pendinginan untuk mengantisipasi adanya percikan api yang masih menyala," kata Plt Kepala Satpol PP Grobogan, Nurnawanta, Selasa, 5 November 2024.
Camat Gubug, Bambang Supriyadi, mengatakan kebakaran terjadi di Pasar Gubug tersebut menghanguskan hampir seluruh bagian pasar, hingga hanya tersisa tembok saja dan kini masih dikakukan pendataan namun berdasarkan pengamatan setidaknya 90 persen kios dan toko berikut barang dagangan di dalamnya ludes terbakar.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun semua ludes terbakar dan hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran," jelas Bambang.
Sementara Andi, 40, seorang pedagang kelontong di Pasar Gubug mengaku kaget ketika mendengar adanya kebakaran tersebut, sehingga langsung berangkat menuju ke lokasi beberapa jam kemudian, namun api sudah sangat besar hingga membakar semua kios dan toko sehingga tidak ada barang dagangan yang dapat diselamatkan.
Menurut Kepala Polsek Gubug Ajun Komisaris Sunarto hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran, untuk melakukan penyelidikan segera diturunkan petugas dari Polsek dan Polres Grobogan.
"Masih simiang siur, ada dugaan penyebab kebakaran karena konsleting listrik," ungkapnya.
Namun saat kebakaran terjadi pukul 23.30 WIB, ungkap Sunarto, kondisi pasar masih tutup dan sepi dan belum ada aktivitas para pedagang di makam itu, karena biasanya pedagang baru mulai berdatangan pagi.