Banjir Kembali Kepung Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel

Banjir menggenangi kantor pemerintahan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Kamis (4/1). MI/Denny Susanto

Banjir Kembali Kepung Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel

Media Indonesia • 4 January 2024 09:53

Hulu Sungai Tengah: Bencana banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan menyusul kondisi cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang yang masih melanda wilayah tersebut sejak beberapa waktu terakhir.

Kementerian PUPR didesak segera menyelesaikan pembangunan kolam regulasi guna mengatasi banjir di Hulu Sungai Tengah. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah, banjir yang terjadi sejak dua hari terakhir merendami sedikitnya delapan desa dan lima kelurahan pada empat kecamatan meliputi Pandawan, Haruyan, Batang Alai Timur dan Kota Barabai, ibu kota kabupaten.

"Ketinggian air mulai menurun tetapi kita meminta masyarakat untuk waspada banjir susulan karena hujan terus berlangsung," tutur Ahmad Pandi, Kepala BPBD Hulu Sungai Tengah, Kamis, 4 Januari 2023.

Tercatat ada 1.307 rumah terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 30 sentimeter hingga setengah meter. Jumlah warga terdampak banjir sebanyak 1.743 keluarga atau 5.007 jiwa. Sejumlah warga di lokasi terparah terpaksa dievakuasi.

Pemkab setempat termasuk Pemprov Kalsel telah menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi warga korban banjir di Hulu Sungai Tengah ini. Sebelumnya Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menerbitkan surat edaran tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, puting beliung, tanah longsor dan gelombang tinggi (hidrometeorologi) kepada Bupati/Walikota menjelang datangnya musim penghujan.

"Kalsel ini sangat rawan bencana. Jika kemarau terjadi kebakaran dan saat musim hujan terjadi banjir dan longsor. Karena itu kita minta pemda dan masyarakat untuk terus mewaspadai ancaman bencana ini," tutur Sahbirin.

Pada bagian lain Pemkab Hulu Sungai Tengah juga mendesak agar proyek pembangunan kolam regulasi atau embung yang dibangun Kementerian PUPR segera diselesaikan dan difungsikan guna mengatasi bencana banjir di wilayah Kota Barabai dan sekitarnya.

"Mitigasi bencana banjir jelang musim penghujan kita lakukan dengan normalisasi di kawasan hilir Sungai Barabai dan Sungai Batang Alai menggunakan exavator amphibi," ungkap Sekretaris Daerah Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani.

BPBD Hulu Sungai Tengah, mencatat ada puluhan desa yang tersebar di 11 kecamatan di wilayahnya masuk kategori rawan bencana hidrometeorologi terutama banjir. Adapun 11 kecamatan dimaksud yakni, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Labuan Amas Utara, Hantakan, Haruyan, Pandawan, Barabai, Batu Benawa, Batang Alai Timur (BAT), Batang Alai Selatan (BAS), Batang Alai Utara (BAU), dan Limpasu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)