Menteri Kebudayaan Impikan Indonesia Punya Ribuan Museum

Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat di Taman Pintar Yogyakarta. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Menteri Kebudayaan Impikan Indonesia Punya Ribuan Museum

Ahmad Mustaqim • 17 January 2025 18:48

Yogyakarta: Menteri Kebudayaan Fadli Zon memimpikan Indonesia memiliki ribuan museum. Tak hanya banyak museum, ia juga menyebut perlu adanya peningkatan standar museum yang ada. 

"Kami ke depan berharap ada peningkatan standar museum, dan semakin banyak museum. Kami ingin Indonesia ini menjadi negara dengan ribuan museum, bukan hanya 400-an museum," kata Fadli Zon saat menghadiri sarasehan Badan Musyawarah Museum (Barahmus) di Taman Pintar Yogyakarta pada Jumat, 17 Januari 2025. 

Ia mengatakan Yogyakarta menjadi salah satu wilayah dengan kepemilikan banyak museum, berjumlah 42. Menurut Fadli Zon, jumlah itu sekitar 10 persen dari total keberadaan museum di Indonesia. 

Fadli Zon menyebut, keberadaan 400-an museum itu belum menggambarkan kayanya budaya di Tanah Air. Meskipun ratusan museum itu telah menampilkan warisan budaya, koleksi, cagar-cagar budaya, dan beragam hal di Indonesia. 

"Bahkan ada yang unik-unik sampai ke tingkat desa, adat istiadat itu belum tergambar. Belum lagi yang museum-museum yang dengan kreasi dan inovasi baru," ujarnya. 

Baca: 

Pihaknya mendorong berbagai pihak, mulai mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, komunitas, instansi-instansi kementerian, hingga perguruan tinggi untuk membuat museum. Ia mengatakan pembuatan museum tak hanya yang berkonsep di dalam gedung. 

"Tapi museum yang hidup, museum yang juga menjadi public space, museum yang juga menjadi art space, museum yang juga menghidupkan komunitas-komunitas, dan tidak terbatas bahwa museum itu harus dikerangkeng di dalam gedung," kata dia. 

Ia menyebut banyak manfaat yang bisa diberikan dengan keberadaan museum. Ia mencontohkan salah satu isi meseum di dalam Taman Pintar Yogyakarta yang menampilkan suara-suara presiden Republik Indonesia sejak Suharto hingga Joko Widodo, yang bisa jadi pembelajaran keteladanan dari masing-masing individu kepala negara tersebut. Pembelajaran itu, menurut dia, bisa dilakukan bagi generasi muda, generasi Z, hingga generasi alpha. 

"Saya katakan itu harus dilihat konteksnya, termasuk adalah open air museum, museum yang terbuka. Misalnya museum yang terbuka itu kalau ada situs-situs yang terbuka dijadikan museum, ada goa-goa itu juga menjadi bagian dari museum yang terbuka, juga bisa hidup, bisa menghasilkan pada proses lanjutannya, di hilirnya itu, UMKM, kooperasi, kuliner, pariwisata. Jadi ekonomi budaya atau industri budaya," ucapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)