Ilustrasi. (MGN/Erwin Hidayat)
Banarbaru: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperketat pengawasan kesehatan hewan ternak kambing dan sapi menjelang hari raya Iduladha 2024. Jumlah kebutuhan hewan kurban di Kalsel mencapai 15 ribu ekor.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap menjelang Iduladha kita menurun tim kesehatan terpadu untuk memantau dan mengawasi kondisi hewan ternak di seluruh daerah. Selain uji lab, kondisi hewan sebelum dan sesudah dipotong kita pantau," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Senin, 21 Mei 2024.
Diperkirakan jumlah kebutuhan hewan kurban sapi dan kambing di Kalsel setiap tahunnya mencapai 14.000-15.000 ekor. Hewan kurban ini sebagian didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.
Sentra ternak di Kalsel tersebar di hampir semua kabupaten dan terbesar ada di Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala, Banjar, Tanah Bumbu dan Tabalong.
Sebelumnya Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalsel menemukan adanya Brucellosis pada hewan ternak sapi yang berpotensi menular ke hewan dan manusia, sehingga mengambil tindakan pemusnahan dengan cara pemotongan tiga ekor sapi bibit asal Nusa Tenggara Barat yang masuk ke Kalsel.
Brucellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella yang biasanya ditandai dengan gejala demam, nyeri sendi, dan mudah lelah. Brucellosis merupakan penyakit yang menular dari hewan ke manusia (zoonosis).
Bakteri Brucella bisa masuk melalui mata, kulit, selaput lendir, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan, kemudian bertahan hidup di dalam sel-sel tubuh.