Jakarta: PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi ada 1,86 juta kendaraan keluar Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek). Kendaraan keluar pada periode arus mudik H-7 s.d H+2 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada 3-11 April 2024.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menyebut jumlah kendaraan meningkat. Jumlah tersebut naik 5,94 persen ketimbang mudik pada 2023.
"Mayoritas kendaraan yang keluar wilayah Jabotabek pada arus mudik 2024 menuju ke arah timur atau Trans Jawa dan Bandung dengan presentase 58,4 persen dari total kendaraan," ungkap Lisye dalam keterangan resmi, Kamis, 21 Maret 2024.
Pihaknya juga memprediksi kendaraan yang masuk Jabotabek pada arus balik dari H1 sampai H+7 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau dari periode 10-18 April 2024. Diperkirakan 1,92 juta kendaraan masuk Jabotabek, atau meningkat 4,19 persen ketimbang Lebaran 2023.
Di sisi lain, jasa marga melihat distribusi lalu lintas masuk ke wilayah Jabotabek saat arus balik 2024. Jumlah kendaraan didominasi dari arah timur atau Trans Jawa dan Bandung dengan presenatse 56,5 persen.
Angka prediksi arus mudik dan balik tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol (GT) utama yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa (arah Merak).
Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik jatuh pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada hari Sabtu, 6 April 2024. Diperkirakan, ada 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik 66,8 persen terhadap normal.
Sementara itu, untuk prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024 dengan lalu lintas mencapai 300 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik hingga 131 persen terhadap normal.
Dengan adanya lonjakan kendaraan yang tinggi menuju maupun dari Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung itu, lokasi yang menjadi fokus perhatian yang harus diantisipasi oleh pengguna jalan yaitu pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Ini merupakan pertemuan kendaraan menuju/dari Bandung dan Cikampek menuju/dari Jakarta.
"Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118 persen pada puncak arus mudik dan 117 persen pada puncak arus balik,” kata Lisye.