Mary Jane Dapat Sederet Pelajaran di Lapas, Belajar Bahasa Jawa Hingga Mahir Melukis

Lukisan karya Mary Jane dipamerkan saat HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim

Mary Jane Dapat Sederet Pelajaran di Lapas, Belajar Bahasa Jawa Hingga Mahir Melukis

Ahmad Mustaqim • 3 December 2024 17:10

Yogyakarta: Bangunan yang berada di lahan seluas 12 ribu meter persegi Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi saksi aktivitas terpidana mati asal Filipina dalam kasus narkotika, Mary Jane Fiesta Veloso.

Mary Jane, begitu perempuan itu kerap disapa, menjalani hidup belasan tahun di balik jeruji besi Lapas Perempuan Yogyakarta. 

Sejak ditangkap pada Oktober 2010 silam, Mary Jane menjalani proses hukum hingga akhirnya ditetapkan sebagai terpidana. Sejak itulah Mary Jane hanya bisa beraktivitas di balik penjara. 
 

Baca: Yusril Sebut Filipina Butuh Mary Jane untuk Bongkar Kasus Pidana
 
Mary Jane semula menjalani pidana di Lapas Perempuan Yogyakarta ketika masih di Wirogunan, Kota Yogyakarta. Lapas Perempuan Yogyakarta mulai berpindah di Kabupaten Gunungkidul per April 2021 silam. 

Di balik tebal dan tinggi tembok penjara itulah Mary Jane mendapat berbagai hal. Mulai pembinaan, pelatihan, interaksi sosial, hingga pemenuhan kebutuhan rohani. 

"Mary Jane Veloso megikuti berbagai pembinaan di dalam Lapas, di antaranya pembinaan kepribadian dan kemandirian. Pembinaan kepribadian antara lain aktif mengikuti kegiatan gereja, upacara, dan apel. Sementara pembinaan kemandirian yaitu membatik, melukis, dan menari," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY, Muhammad Ali Syeh Banna, Selasa, 3 Desember 2024. 

Ada beragam kegiatan hingga karya yang Mary Jane hasilkan selama di penjara. Misalnya karya lukisannya dipamerkan saat peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Lapas Wirogunan medio Agustus 2022. 

Beberapa karya Mary Jane seperti lukisan dan batik. Salah satu lukisannya yakni bergambar perempuan menggendong bayi. Dalam keterangan lukisan itu mengambarkan perasaan Mary jane yang begitu rindu dengan kedua anaknya di Filipina. Lukisan kain batik merah dan beberapa batik lainnya sebagian besar karya Mary Jane dan sebagian diselesaikan orang lain. 

Kegiatan Mary Jane sejak batal dieksekusi mati pada 2015 lalu juga banyak dilakukan dengan belajar Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, hingga membuat berbagai kerajinan. Tak heran kemampuan Mary Jane berbahasa Indonesia dan Jawa disebut cukup bagus.

Mary Jane disebut sangat antusias megikuti berbagai pembinaan di dalam Lapas. Tak heran kalau Mary Jane sudah pandai menari, baik tari modern maupun klasik. Mary Jane pernah menjadi salah satu penari di sejumlah momen kegiatan yang diadakan Lapas. 

"Ia juga mahir membuat karya seni rupa seperti lukisan dan batik, karyanya pun sudah banyak dibeli kolektor," jelas Ali. 

Kini hati Mary Jane mulai bahagia. Kabar pemulangannya ke Filipina meski tetap ada proses hukum. Mary Jane mengetahui dirinya bakal dipulangkan ke negara asalnya. 

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Yogyakarta, Evi Loliancy, mengatakan telah berkomunikasi dengan Mary Jane. Evi menyatakan informasi itu menjadi hal paling Mary Jane tunggu.

"Dia (Mary Jane) mengucap syukur kepada Tuhan atas berkatnya, dia sudah menunggu berita ini sejak lama, yakni selama kurang lebih 15 tahun," katanya  Kamis, 21 November 2024. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)