Ilustrasi nyamuk DBD. Medcom.id
Atalya Puspa • 10 November 2024 12:52
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data Kemenkes, hingga minggu ke-30 pada 2024, tercatat ada 202.012 kasus DBD di Indonesia.
Kemudian, angka kematian mencapai 1.202 jiwa atau sekitar 0,60 persen dari total kasus yang dilaporkan di 481 kabupaten/kota di 36 provinsi. Kasus kematian tersebar di 255 kabupaten/kota pada 32 provinsi, menunjukkan DBD masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di musim hujan ini.
"Guna menekan angka penyebaran dan kematian akibat DBD, Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran No. HK.02.02/C/2717/2024 yang mengatur langkah-langkah antisipatif yang harus diambil, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat luas," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Aji Muhawarman saat dihubungi, Minggu, 10 November 2024.
Dalam imbauan tersebut, Kemenkes meminta masyarakat aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus. Yaitu, menguras tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum, menutup rapat tempat-tempat tersebut agar tidak menjadi lokasi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, serta mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.
"Upaya tambahan juga dianjurkan, seperti memperbaiki saluran air dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar," ucap dia.
Baca Juga:
Dinkes Sumsel Catat 5.243 Kasus DBD hingga Awal November 2024 |