Kejaksaan Agung. Media Indonesia
Siti Yona Hukmana • 23 December 2024 22:25
Jakarta: Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa anak dan istri mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar, dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait perkara Gregorius Ronald Tannur. Pemeriksaan untuk melengkapi berkas tersangka Zarof dan Lisa Rachmat.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar dalam keterangan tertulis, Senin, 23 Desember 2024.
Anak Zarof berinisial RBP, dan istri Zarof berinisial DA. Keduanya berstatus saksi.
"Kedua saksi diperiksa di Jakarta terkait penyidikan perkara pemufakatan jahat tindak pidana korupsi suap dan/atau gratifikasi dalam penanganan perkara terpidana Ronald Tannur tahun 2023-2024, atas nama tersangka ZR dan tersangka LR," ungkap Harli.
Namun, Harli tak membeberkan hasil pemeriksaan. Sebab, hal itu masuk substansi penyidikan.
Sebelumnya, Kejagung menangkap mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung Zarof Ricar di Bali pukul 22.00 Wita, pada Kamis, 24 Oktober 2024. Dia diduga menjadi perantara atau makelar kasasi kasus pembunuhan Dini Sera Afrianti, 29 yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur.
Eks Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan MA itu diduga telah melakukan tindak pidana korupsi, yakni melakukan pemufakatan jahat berupa suap bersama pengacara Ronald, Lisa Rachmat. Lisa meminta Zarof mengupayakan hakim agung di MA tetap menyatakan Ronald Tannur tidak bersalah dalam putusan kasasinya.
Lisa menjanjikan uang sebesar Rp5 miliar untuk para hakim agung. Sedangkan, Zarof diberikan imbalan Rp1 miliar.
"Sesuai catatan LR yang diberikan kepada ZR, (Rp5 miliar itu) untuk hakim agung atas nama S, A, dan S lagi, yang menangani perkara kasasi Ronald Tannur. Namun, ZR tidak mau menerima uang rupiah tersebut lantaran jumlahnya banyak. ZR menyarankan uang rupiah tersebut ditukar dengan mata uang asing di salah satu money changer kawasan Blok M, Jakarta Selatan," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Abdul Qohar, saat konferensi pers, Jumat, 25 Oktober 2024.
Baca Juga:
Tiga Hakim PN Surabaya yang Vonis Bebas Ronald Tannur Segera Disidang |