Konferensi pers keputusan NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai Cagub Jakarta. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Fachri Audhia Hafiez • 23 July 2024 13:25
Jakarta: Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, menilai Partai NasDem berperan memberi ruang agar partai politik (parpol) lain mendukung Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Sehingga, NasDem baru mengumumkan pengusungan Anies menjadi bakal calon gubernur (cagub) Pilgub Jakarta.
"Langkah politik NasDem memang sengaja membuat keputusan di akhir agar memberi ruang Anies didukung oleh partai lain. Jika Anies didukung lebih awal oleh NasDem tentu bakal mempersempit langkah Anies untuk didukung oleh Partai lain," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, melalui keterangan tertulis, Selasa, 23 Juli 2024.
Awalnya, Anies mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menambah daftar parpol pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Anies maju di Pilgub Jakarta lebih awal didukung oleh PKB. Baru setelah itu PKS menguncinya dengan duet Anies-Shohibul Iman," ucap Arifki.
Dia menyinggung soal dampak dari PKS yang sudah mengunci Anies dengan Sohibul. Komposisi itu dipandang sulit untuk memperlebar pemilih Anies ke basis-basis lain.
"Dengan medan basis yang sama antara Anies dan PKS tentu memungkinkan untuk menang di Jakarta, tetapi Anies tidak memiliki legitimasi yang kuat karena tidak memiliki afiliasi dengan kelompok diluar PKS," ujar Arifki.
Baca Juga:
Setelah NasDem, PKB Harap Parpol Lain Bergabung Dukung Anies |